Mbak Puan Bagikan Komputer serta Buku di Klaten dan Boyolali
jpnn.com, KLATEN - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, negara yang ditopang dengan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi negara yang maju, bersaing dan memiliki karakter.
“Untuk itu pemerintah berkomitmen agar seluruh anak usia sekolah mendapatkan pendidikan di bangku sekolah. Salah satu upaya adalah program Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 19,4 juta anak usia sekolah guna memberikan akses pendidikan, baik melalui sekolah maupun kursus-kursus,” ujar Puan dalam sambutannya saat menyalurkan sejumlah bantuan untuk sekolah di Kabupaten Klaten dan Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (12/12).
Mengawali kunjungan kerjanya di Jawa Tengah, Mbak Puan membagikan bantuan berupa komputer dan buku bacaan untuk empat sekolah di Klaten, yaitu SMP Negeri 1 Cawas, SMP 3 Bayat, SMP 3 Gantiwarno, dan SMP 1 Wedi. Acara di Klaten terpusat di SMP Negeri 1 Cawas. Kepada para siswa SMP yang hadir, Menko PMK menyampaikan rasa bangga dan gembira karena bisa bertemu langsung dengan putra-putri calon pemimpin bangsa.
“Saya berpesan kepada siswa-siswi agar membekali diri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, akhlak, dan jiwa kebangsaan yang kuat untuk menghadapi masa depan,” ucap Menko PMK.
Usai penyaluran bantuan di Klaten, rombongan Menko Puan menuju Kabupaten Boyolali dan memberikan bantuan yang sama kepada empat sekolah di Boyolali yaitu SMPN 1 Ngemplak, SMPN 4 Boyolali, SMPN 3 Juwangi, dan SMPN 4 Ampel. Acara di Boyolali bertempat di SMP Negeri 1 Ngemplak.
Sebanyak 160 komputer dan 800 buku bacaan disalurkan kepada delapan sekolah di Klaten dan Boyolali. Setiap sekolah mendapatkan bantuan 20 komputer dan 100 buku bacaan.
Selain itu, Menko PMK juga menyerahkan KIP ATM secara simbolis kepada perwakilan siswa-siswi yatim dari delapan sekolah tersebut. Menko PMK juga menyatakan, bahwa jumlah penerima manfaat KIP akan ditambah pada tahun 2018.
Hadir mendampingi Menko PMK dalam rangkaian acara di Klaten dan Boyolali antara lain: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Bupati Klaten Sri Mulyani, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dan Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono. (adk/jpnn)