Mbak Puan Serahkan PKH, PMT, KIP dan KIS di Sambas
jpnn.com, SAMBAS - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, mengucurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Program Makanan Tambahan (PMT), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (17/3).
Kunjungan di Sambas ini merupakan hari kedua Mbak Puan di Kalimantan Barat. Dalam kesempatan itu, Menko PMK langsung menyerahkan bantuan kepada masyarakat. Rinciannya, KIS diserahkan kepada 40 orang dan KIP untuk 439 siswa SD, SMP dan SMK.
Jumlah total KIP di Kabupaten Sambas berjumlah 1034 siswa. Sementara untuk PMT diserahkan kepada 25 ibu hamil, 50 anak balita serta 400 anak sekolah. PKH diserahkan kepada 359 orang masyarakat sekitar. Untuk jumlah total di PKH di Kabupaten Sambas berjumlah 8740 orang.
Puan mengatakan, untuk ibu-ibu penerima PKH per tiga bulan akan mendapatkan Rp 500 ribu, jadi total setiap tahunnya akan mendapatkan Rp2 juta.
Menko PMK mengingatkan agar uang bantuan itu tidak perlu diambil semuanya. Pasalnya, uang itu bisa tersimpan aman dalam buku tabungan yang dikeluarkan bank.
“Jadi kalau ibu mengambil, 100 ribu rupiah, 200 ribu, 300 ribu, tetap sisanya akan tersimpan dalam tabungan,” ujar Mbak Puan.
Dia menambahkan, nantinya ibu-ibu penerima PKH akan diberi masukan oleh pendamping PKH yang ada di setiap wilayahnya. “Mereka akan memberikan informasi yang lebih jelas kepada ibu-ibu sekalian,” papar Puan.
Ada pun untuk siswa SD penerima KIP setiap tahunnya akan mendapatkan Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, SMA/K Rp 1 juta. Dalam pembagian KIP, KIS, PKH dan PMT kali ini, Menko PMK mengatakan bahwa betapa beruntungnya masyarakat Kabupaten Sambas yang memperoleh bantuan itu.
“Selain dapat bantuan, bapak, ibu, adik-adik juga bisa bertemu langsung dengan Pak Presiden dan mengemukakan langsung persoalan di daerahnya,” ucapnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan kepada siswa penerima KIP untuk tidak menggunakan uang bantuan dengan membeli pulsa.
“Silakan menggunakannya untuk keperluan pendidikan. Seperti membeli sepatu, tas, buku dan alat tulis. Kalau ketahuan membeli pulsa atau kebutuhan diluar pendidikan, KIP-nya bisa ditarik,” tegasnya.
Penyerahan KIP, KIS, PKH dan PMT bersamaan dengan peresmian PLBN Terpadu Aruk. PLBN Terpadu Aruk berdiri di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. PLBN ini berasitektur rumah panjang dan bercorak Dayak.
Jokowi dalam kesempatan itu mengingatkan agar PLBN Terpadu Aruk betul-betul digunakan masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi yang baru, jangan hanya sekadar kantor administrasi lintas batas negara. Hingga kini menurutnya sudah tiga PLBN berdiri di Kalbar.
Selain Menko PMK, dalam kesempatan itu presiden didampingi Menteri PUPERA Basuki Hadimulyono, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Sekretaris Kabinet Promono Anung, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkes Nila Moeloek serta pejabat terkait. (adk/jpnn)