Mega-Pro Pesimis Implementasi UU Pelayanan Publik
Jumat, 26 Juni 2009 – 19:09 WIB
Sedang anggota tim kampanye Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Zulkifliemansyah menjelaskan, agar UU tersebut bisa benar-benar efektif di lapangan, maka harus diikuti upaya lain, yakni peningkatan pendapatan para pegawai negeri sipil (PNS). Dia membandingkan dengan Singapura, dimana para pegawai pemerintahan di sana digaji tinggi, bahkan bisa melebihi gaji pegawai swasta. Dengan gaji yang tinggi, maka orang-orang terbaik juga berminat menjadi PNS. Disebutkan juga, reformasi birokrasi di Departemen Keuangan (Depkeu), yang antara lain dengan memberi gaji yang lebih tinggi ke pegawai Depkeu, ternyata berhasil meningkatkan kinerja depkeu. "Ada korelasi positif antara gaji dengan kinerja," ucapnya. Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, UU itu akan semakin memudahkan SBY-Boediono, bila terpilih di pilpres nanti, untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Sedang juru bicara pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win), Indra J Piliang mengatakan, UU itu cocok dengan karakter JK dan Wiranto yang tidak suka bertele-tele dan ingin cepat dalam proses pengambilan kebijakan. Selama ini, rencana dan pencapaian kinerja JK sudah biasa terukur secara kuantitatif. Sehingga, katanya, JK-Win tidak akan kesulitan membuat standar pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan UU Pelayanan Publik. (sam/JPNN)