Melaut Cari Gurita, Pulang jadi Mayat
jpnn.com - SIMEULUE – Melaut bermaksud mencari gurita, Suhardi Jay (35), nelayan warga Desa Pulau Bengkalak, Kecamatan Teupah Selatan, pulang ke rumah bukan bawa gurita tapi telah jadi mayat, Jumat (2/5).
Kejadian mengenaskan itu saat korban mencari gutia di Pantai Ujung Babang, Perbatasan Kecamatan Simeulue Timur dan Kecamatan Teupah Selatan. Suhardi terseret diterjang arus laut dan hilang di antara batu karang, sekitar pukul 15:30 WIB.
Hal itu dikatakan Kasatreskrim Polres Simeulue, Iptu Iswar, yang dihubungi Rakyat Aceh (Grup JPNN), Sabtu (3/5). "Dia meninggal terbawa arus laut saat cari gurita. di sekitar pantai ujung Babang", kata Iswar.
Dijelaskan Iswar, korban melaut bersama temannya Afrizal (29), bermaksud mencari gurita. Namun Afrizal yang duluan berjalan kaki dari bibir pantai menuju laut berbatu karang dan diduga tempat gurita, sejauh 30 meter.
Setelah itu korban menyusul dari belakang mengikuti Afrizal untuk menyelam mencari gurita di antara batu karang. Namun korban tidak sanggup berenang melawan arus laut, sehingga terseret dan tenggelam dan ditemukan sekitar pukul 15:30 wib.
Afrizal mengetahui temannya diseret air laut dan berupaya meminta tolong kepada 3 orang warga lainnya, yakni Yan, Dedek dan Win Arefa yang kebetulan tidak jauh dari dipinggir pantai. Namun setelah dilakukan upaya pencarian dan saat ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Setelah ditemukan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeulue, untuk divisum, setelah itu dibawa pihak kelurga korban, untuk dikebumikan di Desa Pulau Bengkalak.
"Dari hasil visum, nantinya kita kembangkan penyebab meninggalnya nelayan itu, saat ini kita mengumpulkan bukti-bukti dari keterangan para saksi," tegas Iswar. (mag-53)