Melihat Foto Kakaknya, Ramdan Menangis
Minggu, 02 Mei 2010 – 06:25 WIB
Perdarahan itu sendiri terjadi karena pembuluh darah Ramdan sangat rapuh, sebagai salah satu akibat dari 3,5 tahun menderita atresia bilier. Kelainan itu membuat saluran yang menghubungkan kantung empedu dengan ususnya tidak terbentuk, sehingga cairan empedu tidak bisa mengalir ke usus. Akibatnya, cairan yang seharusnya "meracuni" kuman-kuman dalam usus itu malah merembes dan "meracuni" liver, pembuluh darah, dan tulang-tulang Ramdan.
Pembuluh darah yang sudah rapuh itu tidak mampu menahan tekanan darah Ramdan yang naik karena mengonsumsi obat immunosuppressive jenis tacrolimus untuk menekan penolakan tubuhnya terhadap liver baru. Pembuluh darah yang paling rapuh kemungkinan ada pada otak Ramdan. Karena itulah, perdarahan lantas terjadi pada bagian otaknya.
Agar beban pembuluh darahnya tidak terlalu berat, pascaoperasi tim dokter "menidurkan" Ramdan dengan sedasi. Dosis tacrolimus yang harus dia konsumsi juga dikurangi. Untuk menghentikan pemberian obat itu, jelas tidak mungkin. Sebab, seumur hidup Ramdan harus mengonsumsi tacrolimus untuk mencegah penolakan tubuhnya terhadap liver baru yang dia dapat dari sang ibu itu.