Melihat Foto Kakaknya, Ramdan Menangis
Minggu, 02 Mei 2010 – 06:25 WIB
Selama di rumah sakit, album itu sering dipakai mainan oleh Ramdan. Album itu sekaligus menjadi pengobat rindu Ramdan pada kakak-kakaknya. Kemarin, sang ibu meminta Bambang membawakan album itu dari kamarnya di ruang 609 Graha Rawat Inap Utama (GRIU) Graha Amerta ke kamar Ramdan ICU. "Pikirnya nyonya saya bisa buat mainan Ramdan. Kalau kangen, bisa lihat foto-foto itu," kata Bambang.
Memang benar. Ramdan paham kalau yang ada dalam foto itu adalah keluarga yang sangat dia sayangi dan dia rindukan. Buktinya, begitu melihat foto itu, Ramdan langsung menangis. Maklum, selama ini, Ramdan memang sangat dekat dengan ayah, ibu, dan kakak-kakaknya. Jika salah satu anggota keluarganya tak ada di dekatnya, dia selalu rewel dan menangis. "Kalau saya mau pergi, itu selalu rewel ingin ikut. Kalau saya pulang kerja, terus belum saya ajak main, itu juga rewel. Ya sudah, fotonya disimpan dulu saja. Biar anaknya sembuh dulu," kata Bambang sambil tersenyum.
Setelah kondisi Ramdan pascaoperasi otak dinyatakan stabil, Bambang, yang awalnya sempat tak bisa tidur, mengaku sudah tenang. "Sekarang tidur saya sudah agak nyenyak. Beban itu rasanya berkurang," ungkapnya. Yang paling dia inginkan saat ini adalah Ramdan segera sehat, supaya keluarganya bisa berkumpul kembali. "Kakak-kakaknya setiap hari nelepon, menanyakan kondisi Ramdan. Semoga kondisi Ramdan terus membaik, biar bisa segera kumpul lagi," imbuh Kepala SMPN 2 Tugu, Trenggalek, itu.