Menahan Malu di Meazza
Minggu, 19 Februari 2012 – 06:25 WIB
Hanya, dia tetap meminta maaf kepada tifosi Inter dan juga presiden Massimo Moratti. "Mereka tetap mencoba memberikan dukungan, lalu gol ketiga membuat segalanya berakhir. Kami semua menjadi frustasi," jelas Ranieri.
Inter memang tidak bermain dengan baik selama babak pertama. Yang paling menyakitkan ketika dua gol beruntun Marco Di Vaio tercipta pada menit ke-37 dan 38. Lalu, diakhiri dengan gol Robert Acquafresca pada menit ke-85.
Ranieri sempat menjadi sasaran ejekan para penonton. Bukan hanya karena hasil buruk, melainkan keputusannya menarik striker Diergo Forlan dan menggantinya dengan gelandang bertahan Andrea Poli. Para penonton menganggap sebagai keputusan aneh di saat tertinggal.