Menaker Ajak Nahdiyin Gembleng Karakter Anak di Pesantren
jpnn.com, KLATEN - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri mengajak warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk tak ragu-ragu memasukkan putra-putri mereka ke pondok pesantren. Menurutnya, kalangan nahdiyin tak perlu khawatir soal masa depan lulusan pondok pesantren NU karena hal yang utama bagi santri adalah pembentukan karakter.
Hanif menyampaikan ajakannya saat hadir pada acara Haul Agung Sunan Pandanaran di Bayat, Klaten, Jumat (21/4) malam. “Saya ini santri, saya dari desa, tetapi karena saya santri saya jadi menteri,” ujar Hanif.
Hanif menambahkan, memasukkan anak ke pesantren berarti untuk memperoleh generasi berkarakter kuat. “Agar tidak putus asa, gampang baperan (mudah terbawa perasaan, red), masukkan ke pesantren,” ucapnya.
Hanif pun mengingatkan warga NU tak merasa khawatir soal masa depan putra-putri mereka yang masuk pesantren. “Kalau ragu anaknya mau jadi apa, itu berarti tidak yakin pada kekuasaan Allah,” tegasnya.
Mantan sekretaris jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, pesantren sudah terbukti dalam membangun karakter dan adab generasi ke generasi. “Orang-orang pintar banyak, tapi beradab tidak banyak,” tegasnya.
Pada kesempatan sama, Pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH Yusuf Chudlori memperkuat pernyataan Hanif. Menurutnya, pesantren NU telah memberi sumbangsih besar pada perjalanan Indonesia.
Gus Yusuf -panggilan akrab Yusuf Chudlori- menegaskan, pesantren membentuk karakter para santri sebagaimana diajarkan para ulama dan kiai ahlussunah wal jamaah yang teduh dan bijak. Dia pun mendorong nahdliyin memantapkan hati putra-putri mereka masuk pondok pesantren.
“Pastikan ke pondok-pondok ahlussunah wal jamaah. Pondok-pondok NU,” katanya berpesan.(ara/jpnn)