Mendagri: PNG Tak Perlu Lagi Impor Beras dari Malaysia
jpnn.com, MERAUKE - Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah menerapkan pola pembangunan menyeluruh dalam mengembangkan kawasan perbatasan dan daerah-daerah terpencil. Pembangunan dilakukan secara bertahap. Mulai dari infrastruktur hingga sumber daya manusia.
Contohnya di Papua, pembangunan mulai dari infrastruktur ekonomi. Meliputi pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, irigasi dan kelistrikan.
Kemudian percepatan infrastruktur sosial menyangkut puskesmas lengkap dengan para dokter, pasar tradisional dan infrastruktur pendidikan seperti sekolah-sekolah.
"Saya tidak dikotomi siapa yang memerintah, tapi percepatan pembangunan selama empat tahun Pak Jokowi menjabat itu luar biasa. Misalnya di Papua saja, itu menyangkut trans Papua, irigasi, BBM satu harga dengan di daerah lain bisa terlaksana," ujar Tjahjo di sela-sela acara 'Pencanangan Gerakan Pembangunan Terpadu Kawasan Perbatasan 2018' yang dipusatkan di Merauke, Papua, Senin (16/4).
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah juga sangat dirasakan masyarakat. Misalnya di bidang pertanian, hasil panen padi dari Merauke melimpah.
"Papua Nugini (negara tetangga) mungkin enggak perlu lagi mendatangkan beras dari Malaysia. Cukup mengambil dari Merauke. Selain itu, dengan tol laut juga hasil bumi dari Merauke bisa dikirim ke Jawa. Dulu itu, kapal dari Jakarta bawa barang ke Merauke. Nah dari Merauke tidak membawa apa-apa," katanya.
Tjahjo menegaskan, pola pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini sifatnya berkesinambungan. Artinya, segala sesuatu yang dicanangkan Presiden Joko Widodo tidak harus selesai hanya dalam setahun.
"Meletakkan fondasi itu bisa tiga tahun, bisa lima tahun, karena menyangkut kesehatan saja kan juga masih belum bisa merata. Tapi kekurangan gizi dipercepat. Jadi, membangun itu enggak instan, kaya bikin supermie, tapi ada yang sifatnya jangka panjang, ada yang jangka pendek selesai," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)