Mendagri Tegaskan Tidak, Perempuan Ini Bilang Harga Mati
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Gubernur Papua Barat, Irene Manibuy tidak gentar menyuarakan aspirasi masyarakat di wilayahnya yang mendambakan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB).
Bahkan, saat berbicara di depan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, pemimpin perempuan itu meneriakkan "Pemekaran Harga Mati".
Ini terjadi ketika ratusan kepala daerah baik gubernur maupun bupati dikumpulkan oleh Komite I DPD RI, dalam acara Konsolidasi Nasional Pembentukan DOB di Gedung Nusantara V, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta (4/10).
"Saya mewakili Tanah Papua. Kami datang dari jauh tidak lain tidak bukan hanya menuntut suatu kesejahteraan. Dan pemekaran adalah satu-satunya solusi untuk mempercepat pembangunan daerah," kata Irene, disambut tepuk tangan dari peserta rapat.
Irene sama sekali tidak memperlihatkan keengganan menyuarakan itu, meski sebelum dia naik podium, Mendagri Tjahjo Kumolo sudah menegaskan pemerintah tidak akan melakukan pemekaran tahun ini. Sebab, kondisi perekonomian nasional dan keuangan daerah tidak memungkinkan membiayai DOB Persiapan.
Terkait hal ini, Irene menyampaikan kepada Mendagri, yang ketika itu menyimak dengan seksama, bahwa selaku Wagub Papua Barat, sekaligus mewakili Papua, menyadari kodisi pemerintahan saat ini. Ia juga tetap mengapresiasi kebijakan-kebijakan yang telah diambil Presiden Joko Widodo.
Namun, kata Irene, bagi masyarakat di wilayah Timur Indonesia, pemekaran merupakan jawaban untuk persoalan di wilayah tersebut. Karena itu, Ia menyatakan terimakasih kepada DPD RI, yang telah membawa aspirasi rakyat Papua dan Papua Barat soal pemekaran ke pemerintah pusat.
"Kepada Bapak Menteri, kebijakan yang telah disampaikan tadi kami menerima sebagai suatu kebijakan. Tetapi di tahun 2017, bagi kami di Tanah Papua, pemekaran adalah harga mati," tegas Irene, disambut teriakan 'Hidup Papua, Hidup Pemekaran' dari kursi pengunjung. (fat/jpnn)