Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengapa Penyintas COVID-19 Tetap Kehilangan Indra Penciuman Setelah Sembuh?

Kamis, 10 September 2020 – 05:40 WIB
Mengapa Penyintas COVID-19 Tetap Kehilangan Indra Penciuman Setelah Sembuh? - JPNN.COM
Virus corona kelihatannya mempengaruhi neuron yang membawa sinyal ke otak. (ABC Radio Brisbane: Jessica Hinchliffe)

Berapa banyak pasien COVID-19 yang kehilangan penciuman?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan hilangnya kemampuan penciuman sebagai sebuah gejala yang dialami beberapa pasien COVID-19, namun Profesor Roura mengatakan kebanyakan pesertanya mengalami hal ini meski setelah sembuh.

"Kurang lebih ada 80 persen pasien yang kami identifikasi, telah kehilangan kemampuan penciuman mereka, dan selain itu, dampaknya besar sekali," ucap Profesor Roura.

Beberapa orang kehilangan kemampuan penciuman mereka di masa awal tertular COVID-19. Bagi beberapa lainnya, gejala ini muncul setelah gejala lain hilang.

"Tentu saja ada variasi tentang bagaimana setiap orang meresponi virus tersebut," kata dia.

"Namun kelihatannya ada mekanisme umum di mana virus ini dapat melawan sistem perlindungan diri dari selaput lendir dan masuk lebih dalam, sehingga mempengaruhi sistem saraf dan neuron. Inilah yang menyebabkan penyembuhan lebih lama."

Hilangnya indra penciuman sebabkan depresi 

Hilangnya indra penciuman bukan hal yang sepele, tapi dapat berdampak dalam kualitas hidup seseorang.

"[Kehilangan indra penciuman] sangatlah berhubungan dengan depresi," kata Dr Russell.

"Mengejutkan seberapa besar rasa bahagia yang kita terima dari dapat mencium."

Di awal pandemi COVID-19, muncul beberapa laporan yang mengatakan jika virus corona telah menyebabkan melemahnya indra penciuman

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News