Mengatasi Masalah Penetapan Harga Tanah, BPN Kerja Sama dengan Bank Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjalin kerja sama dengan Bank Dunia (World Bank).
Kerja sama dilakukan dalam rangka mendukung transformasi kelembagaan Kementerian ATR/BPN menuju pengelolaan pertanahan dan tata ruang yang berstandard dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil dalam acara Support to Indonesia’s National Land Agency to Improve Land and Property Valuation Systems yang diselenggarakan oleh Bank Dunia secara daring, Selasa (7/12).
"Terkait dengan harga tanah menjadi hal yang semakin penting akhir-akhir ini dan juga di masa depan karena pemerintah dalam hal ini sangat serius untuk memajukan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, dan keperluan lainnya," ujar Menteri Sofyan Djalil.
Menurutnya di masa depan perlu dilakukan rekonstruksi penggunaan tanah, terutama untuk mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi.
Menteri Sofyan menilai diskusi sangat penting karena penetapan harga tanah masih terkendala dalam hal mekanisme yang adil.
Bantuan teknis dari Bank Dunia diharapkan juga dapat mewujudkan nilai tanah yang berkeadilan dan meminimalkan spekulasi dari para spekulan yang bisa membuat kenaikan harga tanah tidak sesuai dengan mekanisme pasar.
Practice Manager/Urban, Land and Disaster Risk Management World Bank Ming Zhang mengungkapkan Kementerian ATR/BPN telah menjadi mitra penting Bank Dunia.
Bank Dunia akan memberikan dukungan teknis berupa masukan dan mendukung Kementerian ATR/BPN terkait dengan perencanaan tata ruang.
"Untuk di Indonesia, Bank Dunia akan mengadakan proyek percontohan dalam menguji sistem penilaian harga digital," tutur Ming Zhang.
Menurutnya hal ini bertujuan agar sistem tersebut dapat diintegrasikan dengan sistem penentuan harga bangunan.
"Bank Dunia juga membantu pemerintah dalam mengembangkan sistem penentuan harga properti atau tanah serta mendukung administrasi perpajakan," Ming Zhang. (mcr18/jpnn)