Mengejutkan, Zainudin Ambil Alih PAN dari Bachtiar
’’Beliau belum mau ngasih komentar dulu untuk saat ini. Coba dikoordinasikan dengan Pak Saad ya untuk sementara,” kata Hafid, ajudan Bachtiar, kepada koran ini. Ketika kembali didesak, Bachtiar tetap enggan berkomentar.
’’Mohon maaf sekali ini. Pesan beliau belum mau berkomentar dulu terkait berita itu. Mohon pengertiannya,” ujar dia.
Saad juga senada. Melalui akun Facebook-nya, Saad mengatakan bahwa PAN Lampung berduka. ’’Setelah tiga hari masa takziah, saya akan buka suara. Tunggu pernyataan resmi saya hari Rabu, 20 September, pukul 14.00 WIB. Robbanaadzolamna anfusana wainlamtaghfirlana watarhamna lanakuunanna minalkhasyiriin. Aamiin. Yaa Rabbal alamiin,” tulis Saad.
Kepada Radar Lampung usai muswillub, Zainudin Hasan mengemukakan dasar penyelenggaraannya. Yaitu karena perintah DPP PAN. PAN, lanjutnya, memiliki waktu terbatas. Paling lambat 6 Oktober 2017 untuk memverifikasi administrasi parpol peserta Pemilu 2019.
Selain Lampung, daerah lain yang menggelar muswillub di antaranya Gorontalo dan Sumatera Utara.
’’Jadi kalau misalnya tidak dimuswillubkan, maka PAN tak memenuhi syarat sebagai peserta pemilu. Maka ini seluruh DPD sampai kecamatan menghadiri muswillub. Karena memang siap, DPD semua siap, maka digelarlah,” kata Zainudin melalui telepon genggamnya.
Adik kandung ketua MPR RI ini menjelaskan, muswillub memang cepat karena memang waktunya pendek. Dalam peraturan partai, dasar pengruus definitif harus jelas. Bukan hanya ditunjuk DPP PAN seperti Bachtiar ketika menjadi ketua DPW PAN Lampung.
Dalam muswillub kemarin, peserta memilih formatur terlebih dahulu. Dengan adanya kekosongan, ketua yang hanya di-SK-kan DPP tidak berlaku. ’’Siapa pun berhak maju, dan formatur memilih saya. Dari dulu saya nggak mau jadi ketua DPW. Tetapi karena ini permintaan arus bawah, nggak enak juga saya tolak-tolak terus. Maka saya siap menjadi ketua DPW PAN di Lampung,” kata dia.