Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengenal Pre-eklampsia dan Gejalanya

Kamis, 01 Januari 2015 – 03:04 WIB
Mengenal Pre-eklampsia dan Gejalanya - JPNN.COM
Foto ilustrasi diperagakan Rizky Devi Amrosyi. Dite Surendra/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - Komplikasi yang membahayakan selama kehamilan adalah pre-eklampsia. Gejala-gejala ibu hamil (bumil) mengalami pre-eklampsia, antara lain, urine mengandung protein, bengkak, pusing, nyeri, dan tekanan darah tinggi. Kondisi tersebut umumnya timbul pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih.

Hingga kini, faktor penyebab pre-eklampsia belum diketahui secara pasti. Hanya, dr Agus Sulistyono SpOG(K) menambahkan bahwaada faktor risiko yang memungkinkan seorang ibu mengalami pre-eklampsia.

’’Kalau bumil mempunyai faktor risiko, peluangnya lebih besar untuk mengalami pre-eklampsia,’’ ujar Agus.

Ibu yang sudah mengalami pre-eklampsia pada kehamilan pertama berpeluang hampir 100 persen untuk mengulang pre-eklampsia dalam kehamilan selanjutnya. Jadi, dibutuhkan penanganan secepat-cepatnya sebelum kondisi pre-eklampsia memburuk menjadi eklampsia. Eklampsia ditandai dengan munculnya gejala pre-eklampsia disertai kejang-kejang.

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Pencegahan eklampsia terbaik yang dapat dilakukan adalah segera mengobati pre-eklampsia. Misalnya, pemberian obat penurun tekanan darah tinggi maupun obat antikejang.

Sebagai langkah pencegahan, Agus menyarankan bahwa bumil memeriksa secara rutin sejak trimester pertama. Terutama ibu dengan faktor risiko pre-eklampsia. Dengan begitu, peluang 100 persen dapat ditekan ’’hanya’’ 20 persen kejadian. (bri/c14/nda)

 

Komplikasi yang membahayakan selama kehamilan adalah pre-eklampsia. Gejala-gejala ibu hamil (bumil) mengalami pre-eklampsia, antara lain, urine mengandung

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close