Mengular di Suramadu
Kepala Gerbang Tol Suramadu Suharyono mengatakan, mulai pukul 06.00 pengendara roda dua mulai berdatangan. Saat itu mereka masih dilayani dua loket. Namun, tidak berselang lama, sekitar pukul 10.00, ribuan pengendara sepeda motor masuk. Antrean semakin panjang.
Karena itu, loket yang dibuka menjadi empat unit. Keputusan cepat memang harus segera dilakukan. Sebab, pihaknya khawatir kalau antrean terlalu panjang, semakin susah mengurai kepadatannya. Dia menyatakan, kendaraan roda dua yang sudah melintas mencapai 25 ribu unit, adapun roda empat 5.500 unit. ''Angka terus bertambah. Kami memprediksi 60 ribu kendaraan akan melintas. Itu hanya untuk roda dua,'' paparnya.
Suharyono menambahkan, sebagai antisipasi kepadatan saat tradisi toron itu, pihaknya menyiagakan 10 petugas. Namun, mereka masih kewalahan. Karena itu, saat jam padat, petugas ditambah menjadi 15-18 orang. ''Kami berharap banyak pihak yang ikut membantu, terutama dari kepolisian setempat. Tentu kami enggak bisa mengatasi sendiri kalau sudah padat dan tidak terkendali,'' tegasnya.
Sementara itu, untuk pengamanan Hari Raya Idul Adha, Polda Jatim menerjunkan 11 ribu personel. Pengamanan itu dilakukan mulai kemarin (4/10) hingga Senin (6/10). ''Mereka berasal dari polres jajaran di Jatim. Mereka akan bertugas di daerah kerja masing-masing," ungkap Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono.
Mantan Kapolres Magetan itu mengatakan, kondisi selama Salat Idul Adha dipastikan relatif aman. Nah, potensi kericuhan baru ada saat pembagian daging hewan kurban. Karena itu, anggota lebih ditekankan untuk mengadakan pengamanan pada proses tersebut.
Ada beberapa daerah yang menjadi titik prioritas pengamanan. Di antaranya, wilayah Pasuruan. Sebab, pada tahun lalu, terjadi sedikit kericuhan di wilayah tersebut saat pembagian hewan kurban. ''Semoga saja tidak ada lagi kericuhan. Baik di wilayah Jatim maupun di seluruh Indonesia,'' ungkapnya.
Sementara itu, sebagian umat Islam telah melaksanakan salat Idul Adha kemarin (4/10). Yaitu, warga Muhammadiyah. Mereka melaksanakan salat di beberapa lokasi. Total ada 74 lokasi yang digunakan sebagai tempat salat. Baik di lapangan, halaman masjid, maupun di jalan umum. Beberapa ruas jalan harus ditutup karena dipakai untuk salat.
Beberapa lokasi yang digunakan, antara lain, Jalan Pahlawan, lapangan Gelora 10 Nopember, Jalan dr Seotomo, lapangan Hoky, halaman JX International, dan lapangan parkir KONI.
Pelaksanaan salat Idul Kurban itu berlangung khidmat. Suasana di lapangan Masjid Arif Rahman Hakim, misalnya. Bertindak sebagai khatib adalah Sulthon Amin, wakil ketua PW Muhammadiyah Jatim. Dalam khotbahnya, Sulthon menjelaskan tentang pelaksanaan ibadah haji dan kondisi bangsa saat ini.
Menurut dia, setiap tahun ratusan ribu umat Islam dari Indonesia menunaikan ibadah haji. Yang mengantre haji juga sangat banyak. Yang sudah berhaji juga masih ingin berangkat lagi. Banyak orang kaya dan pejabat negara yang sudah beberapa kali naik haji.
Sayang, meski makin banyak orang yang menunaikan haji, bangsa ini tetap terpuruk. Korupsi masih merajalela. Banyak pejabat yang pergi haji tapi tetap saja korupsi. ''Semuanya sia-sia,'' jelas pendiri Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) itu. (ind/dor/lum/c6/c17/hud)