Menolak Takluk, Nadal Buktikan Belum Habis
jpnn.com - HAMBURG - Rafael Nadal menolak takluk. Kemarin malam, mantan petenis peringkat satu dunia itu memastikan diri merengkuh gelar Hamburg Open 2015. Di final, petenis kidal tersebut menumbangkan lawannya asal Italia Fabio Fognini 7-5, 7-5.
Ini benar-benar membuktikan bahwa petenis 29 tahun itu menolak kalah dengan tren buruk yang menghantuinya saat ini. Setelah absen tiga bulan di akhir musim 2014 untuk operasi appendix, Nadal memang terpuruk sejak come back di awal 2015.
Puncaknya terjadi saat peringkatnya jeblok ke ranking ke-10 dunia pada 8 Juni lalu. Sebelum meraih gelar Hamburg Open tadi malam, Nadal juga baru juara di dua ajang kelas tiga, ATP World Tour 250 yakni Stuttgart Open dan Argentina Open.
Kenyataan itu membuat Nadal terancam kali pertama puasa gelar grand slam dalam sepuluh tahun terakhir. Sejak 2005, Nadal paling tidak merengkuh satu gelar di ajang tenis tertinggi itu.
Kesempatannya mempertahankan tradisi tersebut tinggal di grand slam terakhir musim ini. Itu terjadi di Amerika Serikat (AS) Terbuka 2015 yang dimulai 29 Agustus mendatang.
Itulah yang membuatnya berjuang keras jelang AS Terbuka dimulai. Di tengah para petenis top-top dunia lain masih beristirahat setelah Wimbledon, Nadal memilih memanaskan mesin paling awal dengan mengikuti ajang ini.
"Ini gelar yang sangat penting buatku. Aku sudah mengalami begitu banyak naik-turun musim ini," tutur Nadal seusai pertandingan kemarin seperti dikutip ESPN.
"Hari ini permainan berjalan begitu baik. Kami berdua berjuang begitu keras," tambahnya,
Titel yang direngkuh Nadal kemarin merupakan gelar keduanya di Hamburg Open. Petenis berjuluk raja tanah liat ini sebelumnya juga menjadi kampiun pada 2008. Gelar kemarin juga merupakan kemenangan ke-47 Nadal di gelaran ATP World Tour tanah liat.
Kini rekor head to head-nya dengan Fognini adalah 5-2. Hasil final kemarin juga membuat rekor menang-kalahnya di final ATP World Tour menjadi 67-29.
Kemenangan kemarin juga membuat petenis kelahiran Manacor, Balearic Islands, itu mempertahankan tradisi pribadinya. Yakni selalu menjuarai ajang tanah liat ATP World Tour Eropa sejak 2004. (irr/ham)