Menpora: Tidak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
jpnn.com, JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi didampingi Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Jonni Mardizal kemarin menerima Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhist Indonesia (PP Hikmahbudi) Anes Dwi Prasetya.
Anes hadir bersama Ketua Bidang Sumber Daya Manusia Ryandi Riski, Ketua Panitia Maya Sari Putri serta beberapa anggota lain di ruang kerja Menpora lantai 10 Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Sekjen menyampaikan kedatangannya adalah untuk silaturahmi serta mengundang Menpora untuk hadir pada acara pekan orientasi Hikmahbudi.
"Kami akan ada pekan orientasi atau jenjang kaderisasi yang akan dihelat di Kota Serang, Banten pada 1-3 September mendatang, kehadiran Bapak akan sangat memotivasi kami di tengah isu-isu sara yang saat ini berkembang," ucap Anes mengawali silaturahmi.
Dalam kesempatan itu Menpora Imam Nahrawi menyampaikan, saat ini budaya kritis di sektor mahasiswa sebagai agent of change sangat kurang dominan.
"Saya harap temen- temen tidak terlena dengan kegiatan rutinitas internal tetapi tetap harus ditopang dengan kegiatan individual khususnya melalui media sosial, manfaatkan itu dengan baik," ucap Menpora.
Imam berharap semua masalah pasti ada solusi dengan mengembalikan ke agama dan kepercayaan masing-masing.
"Sampaikan melalui tulisan-tulisan kritis cara berpikir bangsa ini kalian sebagai mahasiswa, kembalikan kepada semangat sejarah dan doktrin agama karena tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan pengkotak-kotakan, saya ajak untuk tetap kritis jangan takut karena kita negara hukum," ujarnya.
"Silahkan teman-teman yang memiliki blog apapun media sosial apapun ungkapkan sikap kritis kita terhadap keadaan ini disana karena kalau kita diam berarti kita mempersilakan mereka yang salah untuk terus jalan, arahkan ke jalan yang baik karena semua agama mengajarkan kerukunan, kedamaian dan soliditas jika kemudian ada pihak yang ingin memecahbelah maka harus kita lawan," pungkas Imam.(adv/jpnn)