Menristekdikti Mohamad Nasir Jelaskan soal KIP Kuliah
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah akan berlaku pada.2020. Meski itu hanya janji politik Presiden Joko Widodo, tapi Nasir memastikan akan direalisasikan.
"Dalam rapat kabinet, presiden sudah memaparkan program kerjanya nanti. Dana infrastruktur akan digeser besar-besaran ke peningkatan SDM," kata Menteri Nasir usai pelantikan pimpinan perguruan tinggi di lingkungan Kemenristekdikti, Rabu (6/3).
Walaupun belum bisa memaparkan seperti apa KIP kuliah itu, menurut mantan rektor Universitas Diponegoro ini, modelnya seperti program beasiswa bidikmisi. Nantinya, mahasiswa yang tidak terakomodir dalam bidikmisi, afirmasi pendidikan tinggi (ADik), dimasukkan ke KIP kuliah.
BACA JUGA: Moeldoko: Itu Kampanye Hitam dan Menyesatkan
"Akan dibahas secara detil. Apakah KIP kuliah ini masuk dalam program PPA (peningkatan prestasi akademik). Penilaiannya setiap enam bulan atau sebulan sekali. Kalau Bidikmisi dan ADik kan tiap bulan. Nah, KIP kuliah akan dilihat apakah masuk di situ atau berbeda," tuturnya.
Dia menambahkan, jurusan KIP kuliah akan disesuaikan dengan keinginan mahasiswa. Sedangkan S2 dan S3 sesuai keinginan pemerintah karena menggunakan dana LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
BACA JUGA: Honorer K2 Asli Laporkan yang Bodong ke Bupati, Diteruskan ke BKN
"Prinsipnya KIP kuliah ini condong ke jurusan vokasional karena presiden ingin lulusannya bisa langsung kerja. Apalagi baru 10 persen anak miskin yang bisa kuliah, dengan KIP kuliah akan lebih banyak lagi anak yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Insyaalllah 2020 berlaku," tutupnya. (esy/jpnn)