Menteri Desa Getol Ajak Kades Promosikan Transmigrasi

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar terus mempromosikan program transmigrasi. Kali ini politikus PKB itu akan mengajak Kepala Desa (Kades) se-Jawa untuk mendengungkan transmigrasi kepada warga desanya masing-masing.

"Program transmigrasi akan digalakkan kembali mulai tahun ini, bahkan akan ditingkatkan kapasitasnya agar mampu menyerap lebih banyak lagi warga masyarakat yang ingin membangun kehidupan baru yang lebih menjanjikan di daerah transmigrasi,” kata  Marwan.

Menurutnya, program transmigrasi cukup berhasil menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Bahkan program ini juga terbukti mengurangi kepadatan penduduk dan menciptakan sentra-sentra ekonomi baru di daerah. Selain itu, transmigrasi juga mengurangi kesenjangan antarkawasan.

Untuk mendukung program transmigrasi, pemerintah telah menyediakan lahan hingga jutaan hektare yang tersebar di berbagai wilayah di luar pulau Jawa. Semua lahan itu tentu saja digunakan untuk menampung transmigran dari pulau Jawa yang ditargetkan mencapai ratusan ribu keluarga.

Meski begitu, Marwan mengakui bahwa target tersebut tidak mudah dicapai. Untuk mewujudkannya, butuh kerja ekstra keras serta dukungan seluruh pihak terkait. "Publik harus diyakinkan bahwa program transmigrasi ini merupakan solusi kongkrit bagi warga masyarakat kurang mampu yang ingin membangun kehidupan baru yang lebih sejahtera di daerah transmigrasi,” tutur Marwan.

Untuk itu ia akan proaktif mengajak seluruh Kepala Desa di Jawa untuk mempromosikan program transmigrasi kepada warga desanya masing-masing khususnya kepada keluarga miskin dan menganggur. “Saya selalu mengajak kades untuk terus mempromosikan program transmigrasi dan mengajak warga desa yang menganggur atau miskin agar ikut transmigrasi,” ujar dia.

Tokoh asal Pati ini optimis banyak warga masyarakat kurang mampu yang akan ikut program transmigrasi. Apalagi prioritas kali ini diarahkan ke wilayah pantai seperti natuna dan pulau lainnya, dan wilayah perbatasan untuk perkebunan. (mas/jpnn)