Menteri Ini Mesra dengan Susu Segar Dalam Negeri
jpnn.com - JAKARTA - Konsumsi susu olahan yang terus meningkat, ternyata berimbas pada tingginya ketergantungan impor. Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan kebutuhan bahan baku susu segar untuk susu olahan saat ini sekitar 3,8 juta ton dengan pasokan bahan baku susu segar dalam negeri 798.000 ton (21 persen) dan sisanya sebesar 3 juta ton (79 persen) dari berbagai negara seperti Australia, New Zealand, AS dan Uni Eropa.
“Konsumsi susu olahan di Indonesia cukup tinggi, ini menjadi peluang besar bagi industri susu. Hanya saja lebih dari 50 persen bahan bakunya masih diambil dari luar negeri,” kata Menperin Saleh Husin dalam keterangan persnya, Jumat (18/9).
Dia mencontohkan produsen susu SGM yang menggunakan 20 persen bahan baku susu dari para peternak lokal sedangkan sisanya diimpor.
“Saya sudah meminta kepada perusahan SGM tetap berkomitmen untuk menyerap (serap /mesra, red) susu segar dalam negeri, dan memperbaiki kualitas dan budidaya ternak yang lebih baik kepada para peternak binaan,” bebernya.
Sejalan penetapan industri pengolahan susu sebagai salah satu industri prioritas, Pemerintah memberika fasilitas fiskal dan pembiayaan untuk memacu pengembangannya.
Yakni pembebasan PPN untuk produk susu segar melalui PP No. 31 Tahun 2007, pemberian kredit usaha pembibitan sapi sesuai dengan PMK No.131/PMK.05/2009 dan Pengurangan Pajak Penghasilan (PPh)/Tax Allowance bagi investasi baru maupun perluasan sesuai PP No. 18 Tahun 2015.(esy/jpnn)