Menunggak Gaji, Kebiasaan yang Selalu Berulang
LAGA final Indonesia Super League (ISL) 2014 antara Persib Bandung melawan Persipura Jayapura bukan hanya menjadi duel tim dengan kemampuan teknis terbaik di lapangan. Namun, juga menjadi duel tim dengan finansial terbaik.
Ya, dari 22 klub yang mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini, sejatnya belum semua klub sehat secara finansial. Karena tak tegasnya sikap PSSI dalam menyikapi hasil verifikasi, akhirnya klub yang tidak sehat keuangannya, tetap mengikuti kompetisi.
Indikasi tidak sehat itu adalah data dari Asosiasi pesepakbola profesional Indonesia (APPI) dan juga pengakuan beberapa pemain. Karena lembek dan terlalu bertoleransi menyikapi tunggakan gaji, maka pengelola kompetisi kena batunya.
Lagi-lagi, klub menunggak gaji. Bahkan, tim yang masuk dalam babak delapan besar pun, Persebaya Surabaya, masih menunggak gaji. Apa yang terjadi ini, bukanlah hal yang baru di sepak bola Indonesia yang katanya profesional.
Klub menunggak gaji menjadi gejala musiman, yang selalu terjadi setiap tahun. Sayangnya, otoritas sepak bola di Indonesia tak bisa menemukan solusinya, sehingga menjadi seperti keledai yang jatuh ke lubang yang sama tiap tahunnya.
Menurut ketua APPI Valentino Simanjuntak, otoritas sepak bola Indonesia harusnya bisa mengambil pelajaran dari pertandingan final ISL. Persib dan Persipura dalah tim yang sehat secara finansial, sehingga bisa dilihat bagaimana pemain memiliki totalitas yang tinggi di lapangan dalam berjuang untuk timnya.
"Ini bukti nyata, klub sehat finansial, pemain juga akan total. Tidak main-main. Kalau klub bermasalah, pasti juga bermasalah. Itu pula yang memberi celah akhirnya pemain main-main," katanya, kemarin (8/11).
Kondisi itu pula yang terlihat dari Pelita Bandung Raya (PBR). Meskipun timnya tak bergelimang bintang, pemainnya menunjukkan totalitas, pekerja keras. Itu karena klub sudah memenuhi hak mereka, sehingga pemain pun menjalankan kewajiban dengan maksimal.
Untuk musim ini, jumlah tunggakan di ISL tak lagi membludak seperti musim 2013 lalu. Tapi, data tersebut menurut Valen belum tentu seratus persen benar.
"Sejauh ini kami masih mengumpulkan data. Tahun ini pemain sedikit yang melapor secara resmi, laporannya hanya verbal. Beberapa pekan ini kami sedang mengumpulkan data soal tunggakan ini," ucapnya.
Masalah tunggakan selama ini memang nyaring didengar ketika kompetisi telah usai. Sebab, saat kompetisi masih berjalan, klub-klub biasanya menyiasati pembayaran dengan cara tambal sulam.
Tunggakan tiga bulan, dibayar satu bulan dulu. Begitu terus berulang, sampai akhir kompetisi, ada dua sampai tiga bulan yang belum terbayar dan biasanya hangus. Pemain pun berada di posisi sulit, dikontrak ulang dengan tunggakan yang dibayar sekaligus menjadi DP musim baru, atau dibuang.
"Begitu selama ini, jadi daripada tidak dapat klub, ya terpaksa diterima jadinya. Itu sudah bukan rahasia umum," ujar pemain yang namanya enggan dikorankan tersebut.
Solusinya bagaimana? Valen menyebut andaikata otoritas sepak bola siap tegas, itu akan mudah dijalankan. Caranya, dengan menjalankan verifikasi dengan benar.
"Kalau tidak bisa semua syarat terpenuhi dengan baik, minimal secarA finansial, klub disaring benar-benar," ungkapnya.
"Ini sudah ada contoh nyata, tinggal bagaimana ke depan, akan serius atau kembali mengulang kesalahan yang sama," tandasnya. (aam)
Data Klub Menunggak di Musim 2013 *
Sriwijaya FC 2 Bulan gaji
Pelita Jaya 2,5 Bulan Gaji + 25% Signing Fee (pemain lokal)
Persiba 5 Bulan Gaji
Persija 2 pemain ditunggak 5 bulan gaji
Arema 3 s/d 6 Bulan Gaji
Deltras 5 s/d 5,5 Bulan Gaji
Persela 3 s/d 6 Bulan Gaji + 10% Signing Fee
PSMS 6,5 Bulan Gaji + 10% Signing Fee
Persidafon 8,5 s/d 9 Bulan Gaji
PSPS 10 Bulan Gaji
Persisam 1,5 Bulan Gaji
Persiwa 4 s/d 4,5 Bulan Gaji
PSAP 8 Bulan Gaji
Data klub Menunggak Sampai Putaran Kedua ISL 2014**
PSM Makassar 2 Bulan
Persijap Jepara 3 bulan
Persiba Bantul 3 bulan
Persela Lamongan 2 Bulan
Arema Cronus 2 bulan
Persebaya 3 bulan
*Data APPI 2013
** Dari penuturan beberapa pemain dan pelatih (kemungkinan ada perubahan di akhir kompetisi) (aam)