Merapi Diperkirakan Masih Batuk-Batuk
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 11:39 WIB
JOGJAKARTA - Aktivitas Merapi belum terhenti pada letusan dahsyat pukul 01.00 dinihari tadi. Bahkan, menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, energi Merapi memiliki kecenderungan terus meningkat. Namun, Surono menolak ketika dimintai pendapatnya apakah Merapi masih akan meletus lagi. "Kita tidak bisa memprediksi ke sana. Namun, yang pasti, aktivitasnya masih terus meningkat," ujar Surono kepada wartawan, Sabtu (30/10). Surono mengakui letusan yang terjadi dinihari tadi selain mengejutkan dan tidak terprediksi, juga cukup dahsyat. "Namun seberapa besaran letusan itu, saya belum tahu," ujarnya. Menurutnya, dari pantauan visual yang seringkali terbatas oleh awan di puncak Merapi, terlihat aktivitas Merapi dalam kondisi diam. "Namun, nyatanya kan tidak begitu," kata Surono menambahkan.
Sementra menurut Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogjakarta, yang melakukan identifikasi letusan Merapi dinihari tadi menyebutkan kekuatan energi letusannya tiga kali lebih kuat dari letusan pada 2004 dan 2006. "Letusan berlangsung selama 21 menit. Itu diakibatkan karena karena akumulasi gas, awan panas dan guguran material vulkanis," kata Kepala BPPTK Soebandrio kepada wartawan.
Seperti juga Surono, Soebandrio meyakini bahwa letusan yang terjadi dinihari tadi bukan letusan yang terakhir. Meski ia mengaku tidak bisa memprediksi, kapan akan terjadi letusan kembali Soebandrio memperkirakan masih akan ada letusan susulan. "Diperkirakan akan ada letusan lainnya dalam berbagai skala karena cadangan magma di dapur Merapi masih cukup banyak". (dib/aj/jpnn)