Merkel Yakin Parlemen Setuju Memberikan Restu Bailout untuk Yunani
jpnn.com - BERLIN - Beberapa langkah lagi, rencana bailout untuk Yunani bakal terwujud. Setelah Spanyol dan Yunani, giliran Jerman yang memperjuangkan restu parlemen. Para legislator Jerman berkumpul di gedung parlemen untuk melakukan pemungutan suara, Jumat (17/7).
Sebelumnya, Kanselir Angela Merkel mengimbau parlemen untuk memberikan restu mereka. "Saya sangat yakin pinjaman 86 miliar euro (sekitar Rp 1.250 triliun) dalam misi penyelamatan Yunani itu sudah benar," tegas perempuan 61 tahun tersebut menjelang sidang Bundestag (parlemen Jerman).
Karena itu, lanjut dia, para legislator tidak perlu ragu memberikan restu mereka kepada pemerintah. Seperti sebelumnya, kali ini Jerman akan menjadi kreditor yang mengucurkan dana paling besar.
Sama dengan Perdana Menteri (PM) Yunani Alexis Tsipras yang harus menghadapi perlawanan dari dalam partai, Merkel terancam ditolak kubunya. Kendati demikian, kanselir berambut pendek itu tidak khawatir. Sebab, dia optimistis koalisi besarnya di parlemen dengan senang hati mendukung bailout untuk Yunani. Apalagi, Tsipras telah bersedia menyepakati persyaratan yang Jerman ajukan.
Selain Merkel, kritik pedas diarahkan kepada Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble. Apalagi, sebelumnya, dia menegaskan bahwa batas waktu bantuan untuk Yunani telah berakhir. Itulah yang membuat sebagian warga Jerman tidak rela pajak yang mereka bayarkan secara rutin digunakan untuk membantu Yunani. Kampanye menolak bailout mengalir deras lewat berbagai media, termasuk internet.
"Prinsip solidaritas dan tanggung jawab yang kita pegang sejak awal munculnya krisis ini akhirnya akan menunjukkan hasil Senin lusa," ungkap Merkel. Dia berharap kubu konservatif parlemen yang berancang-ancang menolak bisa berubah pikiran. Sebab, tanpa restu Bundestag, Yunani tidak bakal pernah lepas dari krisis. Lebih buruk lagi, Yunani akan jatuh dalam kekacauan dan keterpurukan.
Pada Kamis (16/7), Bank Sentral Eropa alias ECB kembali mengucurkan dana segar untuk bank-bank Yunani. Kebijakan Kepala ECB Mario Draghi itu membangkitkan lagi harapan masyarakat Negeri Dewa-Dewi tersebut. Apalagi, untuk kali pertama sejak 29 Juni lalu, bank-bank Yunani bisa beroperasi kembali. Rencananya, bank-bank itu buka lagi pada Senin lusa. (AP/AFP/hep/c14/na)