Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Merokok Sewaktu Hamil Bisa Merusak Jantung Bayi

Senin, 05 Mei 2014 – 11:04 WIB
Merokok Sewaktu Hamil Bisa Merusak Jantung Bayi - JPNN.COM

jpnn.com - BAYI yang lahir dari perempuan berusia di atas 35 tahun yang merokok diduga memiliki risiko besar memiliki kerusakan jantung.

Studi yang dilakukan Seattle Children's Hospital, memperkuat bukti yang menunjukkan bahaya merokok ketika hamil terhadap jantung bayi, juga meningkatkan risiko keguguran, bayi dengan berat badan rendah dan kelahiran prematur.

Peneliti menyebutkan merokok selama hamil menyumbang 1 hingga 2 persen semua jenis kerusakan jantung pada bayi.

Para peneliti menganalisa data rumah sakit dari 14.128 anak yang lahir dengan kerusakan jantung antara tahun 1989 dan 2011 dan membandingkannya dengan data drai 62.000 anak-anak yang lahir tanpa kerusakan jantung di tahun yang sama.

Mereka menemukan perbandingan jumlah anak-anak dengan kerusakan jantung yang ibunya  merokok selama masa kehamilan dan jumlah anak yang tidak menderita kerusakan jantung yang ibunya bukan perokok.

Hasilnya menunjukkan bahwa bayi dari ibu perokok memiliki kerusakan jantung bawaan jika ibu mereka merokok selama masa kehamilan  dan risikonya lebih besar bagi bayi dengan ibu perokok berat (merokok lebih dari 20 batang per hari).

"Merokok selama kehamilan merupakan masalah serius yang meningkatkan risiko terhadap bayi dan penelitian kami mendukung hipotesis yang menyebutkan merokok di masa kehamilan dapat meningkatkan risiko kerusakan jantung yang spesifik," kata pemimpin studi, Dr. Patrick Sullivan, seperti dilansir Science Daily, Minggu (4/5).

Dr. Sullivan juga mengatakan belum mengetahui secara pasti bagaimana merokok dapat merusak jantung bayi selama masa kehamilan, tetapi hal ini diduga berkaitan dengan terbatasnya oksigen yang mengalir ke jantung.(fny/jpnn)

BAYI yang lahir dari perempuan berusia di atas 35 tahun yang merokok diduga memiliki risiko besar memiliki kerusakan jantung. Studi yang dilakukan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close