Mesir Berlakukan Jam Malam dan Tutup Semua Situs Arkeologi Gegara Virus Corona
jpnn.com, KAIRO - Kementerian Kesehatan Mesir mengumumkan bahwa total laporan kasus warga lokal dan asing yang terjangkit virus corona di negara tersebut sejauh ini mencapai angka 456, termasuk 21 kematian dan 95 pasien yang telah sembuh.
Mesir mengonfirmasi 54 kasus baru COVID-19 pada Rabu, termasuk 40 kasus yang diumumkan oleh kementerian itu sebelumnya pada hari yang sama, dan kematian seorang warga Mesir berusia 63 tahun, papar juru bicara kementerian tersebut Khaled Megahed dalam sebuah pernyataan.
"Sebanyak 15 pasien telah sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit karantina, termasuk empat warga asing dan 11 warga Mesir, menambah total pasien yang sembuh menjadi 95 orang, dari 113 pasien yang hasil tesnya berubah dari positif menjadi negatif," ungkap Megahed, Rabu (25/3).
Mesir baru-baru ini mengambil sejumlah langkah pencegahan ketat guna mengendalikan penyebaran COVID-19, termasuk penutupan sementara sekolah-sekolah, universitas, museum, dan situs arkeologi, pengurangan jumlah karyawan, serta pensterilan sarana transportasi, kantor pemerintahan, dan objek wisata.
Pada Selasa (24/3), kabinet Mesir mengumumkan aturan jam malam parsial nasional yang dimulai selepas senja hingga pagi hari, serta menutup total semua tempat hiburan selama dua pekan mendatang.
Sebelumnya pada Rabu, Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi mengatakan bahwa dia berharap rakyatnya mematuhi langkah-langkah tambahan tersebut demi keselamatan negara dan masyarakat.
"Kita akan melewati masa sulit ini," tutur sang presiden Mesir, seraya menekankan agar rakyat bersatu. (Xinhua/ant/dil/jpnn)