Mesranya, Perjaka 24 Tahun Menikahi Janda 67 Tahun
”Pertama kali bertemu langsung suka. Yang ada di pikiran saya, suatu saat akan saya nikahi dia,’’ tutur dia, bersemangat.
Setelah dipijat, layaknya ABG yang sedang PDKT (alias pendekatan), Rokim dan Tampi bertukar nomor handphone.
Dari situ, benih-benih cinta mulai tumbuh. SMS dan telepon menjadi penyubur benih-benih cinta itu.
Rokim mengaku bahwa dirinyalah yang lebih sering menelepon Tampi.
Rasa lelah setelah seharian bekerja keras sebagai kuli bangunan pun langsung sirna saat mendengar suara pujaan hatinya.
”Tidak setiap hari memang. Tapi, saya selalu sempatkan untuk menelepon,” ucap Rokim.
Setiap kali pulang kampung ke Nganjuk, Rokim tak lupa mengunjungi Tampi di Madiun. Buah manggis, apel, dan salak kesukaan Tampi menjadi oleh-oleh wajib yang dia bawa.
Rokim juga mengatakan bahwa Tampi adalah cinta pertamanya. Seumur hidupnya, Rokim memang belum pernah berpacaran dengan perempuan lain.