Mesranya, Perjaka 24 Tahun Menikahi Janda 67 Tahun
Rokim juga mengakui bahwa penampilan Tampi tak semenarik gadis-gadis muda lain yang ditemuinya di Surabaya atau Nganjuk, tempat asalnya. ”Tapi, saya tak peduli, namanya juga cinta,” ujarnya.
Menurut Rokim, setiap kali melihat Tampi, dirinya seolah menemukan kasih sayang yang selama ini didapat dari ibunya.
Dia memang sangat dekat dengan ibunya, seorang janda yang telah berjuang keras membesarkan lima anak. Demikian pula Tampi.
Sejak ditinggal wafat suami pertamanya, dia harus bekerja sebagai tukang pijat untuk memenuhi kebutuhan hidup.
”Itu yang membuat saya jatuh cinta. Perhatiannya seperti ibu saya,” kata Rokim.
Berhasil meyakinkan Tampi rupanya baru langkah awal. Rokim harus melalui perjalanan panjang untuk meyakinkan ibu dan kakak-kakaknya agar bersedia menerima Tampi.
Sebab, sang ibu harus rela menerima menantu perempuan yang lebih tua daripada dirinya. Juga, kakak-kakak Rokim mendapatkan ipar yang sudah seusia nenek-nenek.
Bukan hanya itu, Rokim juga harus berjuang untuk meyakinkan keluarga Tampi bahwa niatnya tulus karena cinta.