Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
jpnn.com, DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad yang berkuasa selama hampir seperempat abad akhirnya terguling dari jabatannya.
Politikus berlatar belakang dokter mata itu tergusur oleh pasukan perlawanan antipemerintah hingga akhirnya kabur ke mancanegara.
Bashar al-Assad naik ke kursi kekuasaan pada 17 Juli 2000 setelah mewarisi kekuasaan dari ayahnya, Hafez al-Assad, yang notabene Presiden ke-18 Suriah.
Hafez yang dikenal sebagai tokoh Partai Baath memimpin Suriah selama periode 14 Maret 1971 hingga kematiannya pada 10 Juni 2000.
Keberadaan Bashar al-Assad sudah tidak diketahui sejak Jumat lalu (6/12/2024) seiring keberhasilan pasukan militan bersenjata pimpinan Abu Mohammad al-Julani merebut kota-kota penting di Suriah.
Julani memimpin kelompok perlawanan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang pernah terafiliasi dengan Al-Qaeda.
Sabtu lalu (7/12/2024), pasukan HTS berhasil merebut dan menguasai Homs dari tentara Suriah. Homs merupakan kota ketiga terbesar di Suriah setelah Damaskus dan Aleppo.
Keberhasilan HTS merebut Homs dari tentara pemerintah langsung menjadi ancaman bagi Bashar yang didukung Rusia dan Iran.