Militer Dorong Penyelesaian Secara Politik
Terjadi Perpecahan di Tubuh MiliterSelasa, 20 April 2010 – 01:22 WIB
"Itu sudah pasti (pembubaran parlemen, Red.). Hanya, waktunya saja yang kita belum tahu. Ini kan persoalan politik. Kenapa kami harus turun tangan," kata kolonel penggemar golf itu. Militer Thailand kini memang semakin dewasa. Pasca "kesuksesan" kudeta terhadap Thaksin Shinawatra, militer kini mulai menarik diri dari politik praktis. Mereka tak mau lagi menjadi alat untuk melanggengkan kekuasaan. "Kami belajar dari masa lalu," kata Werachon.
Informasi yang diterima Jawa Pos menyebutkan, di tubuh militer Thailand sendiri terjadi perpecahan. Sejumlah pejabat militer ada yang menjadi pendukung Kaus Merah. Perpecahan itu bahkan sampai di tingkat perwira menengah hingga perwira tinggi militer.
Karena itu, militer tak satu suara dalam upaya mengambil tindakan tegas terhadap demonstran di Ratchaprasong. Sejumlah pimpinan Kaus Merah sendiri menyatakan "lebih nyaman" dengan Anupong sebagai otoritas pengendali kemananan daripada sepenuhnya diserahkan ke Deputy Prime Minister Suthep Taugsuban. Anupong banyak disebut sebagai jenderal yang dekat dengan Kaus Merah.