Misa Kamis Putih di Tengah Duka
jpnn.com, VATIKAN - Paus Fransiskus memulai misa krisma dalam Kamis Putih dengan suasana duka. Sebab, Paus harus memimpin upacara keagamaan berselang beberapa hari setelah Katedral Notre Dame terbakar sebagian.
Dalam misa itu, Paus memberkati jemaat Basilika Santo Petrus dengan tiga minyak. Dia menegaskan bahwa gereja bukanlah penjual minyak suci. Minyak-minyak tersebut merupakan bentuk dari dedikasi dan hati mereka untuk umat Tuhan.
"Kami mengoleskan minyak dan mengotori tangan kami dengan menyentuh luka, dosa, dan keresahan manusia. Kami juga mengharumkan tangan kami dengan menyentuh iman, harapan, dan kesetiaan mereka," ungkap dia menurut Associated Press.
Misa tersebut bakal diteruskan dengan momen-momen sakral menjelang Paskah. Pekan Suci, menurut kepercayaan umat Kristiani, merupakan masa untuk memperingati penyaliban, kematian, dan kebangkitan Kristus. Tahun ini menyimpan makna khusus setelah kebakaran Notre Dame yang menjadi simbol umat Katolik di Prancis. Paus Fransiskus menyampaikan rasa dukanya kepada umat Katolik di Prancis.
Kebangkitan katedral yang menjadi latar belakang kisah si bungkuk Quasimodo itu tidak hanya menjadi harapan warga Prancis dan umat Katolik. Banyak negara yang menyimpan keinginan yang sama. Termasuk Presiden AS Donald Trump.
Rabu (17/4) ayah Melania Trump itu mengabarkan bahwa dirinya telah menghubungi Paus Fransiskus. Dia mengungkapkan dukacitanya terhadap insiden terburuk bagi monumen bersejarah tersebut. Dia juga menawarkan bantuan jika memang dibutuhkan.
"Saya menawarkan bantuan dari banyak pakar konstruksi. Baik kepada Paus maupun Macron (Presiden Prancis Emmanuel Macron, Red)," katanya. (bil/c11/sof)