Misa Perdana, Paus Leo XIV Soroti Dunia yang Tak Ramah terhadap Orang Beriman

jpnn.com, VATIKAN - Paus Leo XIV memimpin misa pertamanya sebagai Paus pada Jumat, sehari setelah terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik melalui konklaf kepausan.
Paus berusia 69 tahun itu merayakan misa di Kapel Sistina, Vatikan, bersama pada kardinal—baik 133 kardinal elektor yang berpartisipasi dalam konklaf maupun kardinal yang berusia di atas 80 tahun dan tidak memenuhi syarat untuk ikut dalam pemungutan suara.
Dalam homilinya, Leo XIV menyesalkan kenyataan bahwa beriman kepada Tuhan dianggap absurd oleh sebagian publik.
"Saat ini ada banyak contoh di mana iman Kristen dianggap sebagai sesuatu yang absurd, hanya untuk orang-orang yang lemah dan tidak cerdas," kata Paus berkewarganegaraan Amerika Serikat-Peru itu.
"Situasi di mana jaminan lain, seperti teknologi, uang, kesuksesan, kekuasaan, kesenangan, lebih diutamakan. Dalam situasi seperti ini, sulit untuk bersaksi dan mewartakan Injil, ketika orang-orang beriman diejek, ditentang, dihina, atau, paling banter, ditoleransi dan dikasihani,” ujarnya, menambahkan.
"Namun, justru karena alasan ini, di sinilah misi sangat dibutuhkan, karena kurangnya iman sering kali membawa serta tragedi seperti hilangnya makna hidup, dilupakannya belas kasihan, pelanggaran martabat pribadi dalam bentuknya yang paling dramatis, krisis keluarga, dan banyak luka lain yang diderita masyarakat kita,” kata Paus Leo XIV.
Pada Kamis (8/5), Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik, sekaligus Kepala Negara Takhta Suci Vatikan dan Uskup Roma.
Berasal dari Chicago, AS dan lama bertugas di Peru, ia memilih nama Leo XIV untuk masa kepausannya.