Mosque of Laredo
Oleh Dahlan IskanBanyak sekali anekanya: kue berat tiga macam, daging, sop india, kare biji kacang putih, nasi briani dengan ayam dan irisan kentang, samosa, nasi briani dengan ramuan lain lagi, dan beberapa lagi tapi hilang dari catatan lirik lagu "Sayang".
Minumannya juga beberapa macam: botol-botol air putih, jus kaleng, jus jerigen, susu, teh, kopi. Buahnya lima: kurma, semangka, melon, jeruk, apel.
Tentu tidak bisa habis. Saya hanya ambil nasi briani satu jenis, ayam sepotong kecil, kare kacang putih tanpa kuah, satu samosa. Tapi profesor dari India itu minta saya membungkus untuk sahur. Alhamdulillah.
Itulah buka puasa di masjid Laredo. Di negara bagian Texas. Kota ini cukup besar. Penduduknya setengah juta. Yang Islam tidak sampai dua ribu orang.
Hanya ada satu masjid di Laredo. (Tunggu Disway edisi Laredo dengan sungai Rio Grande yang legendaris dan jembatan perbatasannya dengan Mexico).
Masjid-masjid di luar Laredo ini jaraknya 200 km. Di utara ada masjid di San Antonio. Di selatan ada masjid Monterry, di Mexico.
Profesor asal Hyderabad itu salah satu pemrakarsanya. Lima tahun lalu. Masih baru. Membeli tanah kosong di situ: membangunnya. Setahun jadi. Dengan arsitektur khas wilayah selatan Texas. Ditambah kubah.
Sebelum punya masjid, jumatannya sewa tempat. Di sebuah pusat perbelanjaan. Kini yang jumatan meningkat: rata-rata 20 orang.