MPR Sarankan Atasi Anarkistis FPI dengan Dialog
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Melani Leimena Suharli mengatakan, pentingnya mengatasi permasalahan tindakan anarkistis yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) melalui forum dialog. Dalam forum itu diundang organisasi Islam, penggagas Undang-undang Organisasi Masyarakat (Ormas) dan pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri.
"Pada saat dialog ditanyakan apa yang diinginkan. Sebab kalau kekerasan dibalas kekerasan tidak bisa menemui satu titik temu untuk bersatu. Kalau dialog tidak bisa maka harus diambil sikap," ujar Melani di DPR, Jakarta, Rabu (24/7).
Sikap terhadap FPI lanjutnya, harus memperhatikan aturan yang terdapat di dalam UU Ormas dan pendapat elemen Islam seperti Nadhatul Ulama (NU) dan Muhammadyah. Menurutnya, pandangan keduanya amat penting untuk diperhatikan.
"Kalau unsur NU dan Muhammadyah sudah menilai dan tindakan yang mereka melakukan salah berarti seluruh masyarakat muslim juga menolak," ucap Melani.
Lebih lanjut ia menyatakan, FPI terus melakukan tindakan anarkitis mungkin dikarenakan persepsi mereka yang lebih mengutamakan nilai agama. Padahal kata Melani, agama tidak menyatakan harus melakukan kekerasan.
"Kita jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh dengan memaknai semboyan Bhineka Tunggal Ika. Itu jangan dicederai," ucap anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.(gil/jpnn)