Muhammadiyah Terdegradasi Jika Ikuti Keinginan Amien Rais
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) Arsul Sani mengapresiasi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang tidak mengarahkan kader dan anggota salah satu organisasi keagamaan tertua itu berpihak pada salah satu kubu yang bersaing di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Sekretaris jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, pilihan sikap Muhammadiyah adalah upaya untuk konsistensi menjaga high politics dan politik kebangsaan yang tak terjebak pada dukungan semata. "Bukan politik praktis yang mengarahkan warga Muhammadiyah untuk milih A, milih B," kata Arsul di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (21/11).
Menurut Arsul, sikap PP Muhammadiyah yang sekarang sudah bagus dan harus dipertahankan. Dia menegaskan, PP Muhammadiyah sudah memberikan contoh kepada masyarakat.
Lebih lanjut Arsul mengatakan, kalau Muhammadiyah ditarik-tarik untuk mendukung salah satu pasangan calon secara terbuka sebagaimana permintaan Amien Rais, maka hal itu malah menurunkan kualitas sikap politik organisasi kemasyarakatan yang dipimpin Haedar Nashir tersebut. "Karena sudah benar yang diposisikan dari Muhammadiyah dari pemilu ke pemilu dari pilpres ke pilpres tersebut," ungkapnya.
Arsul menambahkan, Muhammadiyah memang tidak melarang setiap kadernya menentukan pilihan. Namun, ujar Arsul, persoalan akan muncul jika PP Muhammadiyah membuat keputusan untuk mendukung capres tertentu.
"Itu akan menurunkan level high politics Muhammadiyah, politik kebangsaan Muhammadiyah menjadi level politik praktis," katanya.
Sebelumnya Amien Rais mendesak Muhammadiyah menentukan sikap di Pilpres 2019. Mantan ketua umum PAN itu bahkan mengaku akan menjewer Haedar jika membebaskan warga Muhammadiyah memilih siapa pun capres pada pilpres tahun depan.
"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nasir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di pilpres. Kalau sampai seperti itu akan saya jewer," kata Amien saat Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Selasa (21/11).(boy/jpnn)