MUI Dukung Ajakan Jokowi Memerangi Separatisme
jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung ajakan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan kerukunan dan stabilitas masional. Perbedaan yang ada hendaknya diselesaikan dalam kerangka persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air.
“Jangan sampai perbedaan yang ada disikapi dengan saling menghujat, memfitnah dan mencela, sehingga yang terjadi justru mengarah pada permusuhan dan perpecahan,” kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi dalam pernyataan resminya, Rabu (24/5).
MUI menengarai akhir-akhir ini mulai bermunculan benih-benih separatisme dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan suaranya semakin nyaring terdengar. Hal tersebut muncul secara sporadis di berbagai wilayah Indonesia. Ada yang secara terang-terangan menyatakan ingin memisahkan diri dari NKRI, dan ada yang masih belum terbuka.
"Menurut hemat kami, menghadapi gerakan separatisme harus disikapi dengan bijak dan tegas. Tetap mengedepankan langkah-langkah diplomasi, persuasif dan dialogis," katanya.
Bila sudah jelas-jelas melakukan tindakan makar dan melawan pemerintah yang sah, lanjutnya, tindakan tegas dari penegak hukum dan keamanan negara harus dijalankan. Hal tersebut sesuai dengan fatwa MUI bahwa semua kegiatan memisahkan diri dan melawan pemerintah yang sah hukumnya adalah "bughot" dan wajib diperangi. Karena keutuhan dan keselamatan negara harus diutamakan dari kepentingan kelompok dan golongan.
"MUI mengimbau kepada semua elemen masyarakat untuk merespons secara positif ajakan Presiden Jokowi dengan bersama-sama menggelorakan semangat persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air," ujarnya.
MUI menyadari dalam sebuah dinamika kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, pastilah sesekali timbul gesekan. Namun sesuai dengan amanat Presiden bahwa hendaknya gesekan yang terjadi itu harus segera diselesaikan tidak boleh menjadi besar dan mengancam stabilitas nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(esy/jpnn)