Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Munculkan Risma, PDIP Dinilai Tak Punya Nyali

Rabu, 04 Mei 2016 – 04:20 WIB
Munculkan Risma, PDIP Dinilai Tak Punya Nyali - JPNN.COM
Tri Rismaharini. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Keinginan sejumlah elite PDIP memboyong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk betarung melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta 2017 menimbulkan kesan negatif. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu seakan tak bernyali dan kekurangan kader berkualitas untuk diusung di Jakarta.

Demikian disampaikan analis politik dan HAM Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (3/4).

Menurut Andy, kelihatannya elite PDIP panik sehingga langsung berpaling ke Risma yang kemampuannya sudah terbukti dengan mendulang suara mayoritas dalam Pilkada Surabaya 2015. Partai berlambang banteng moncong putih itu tidak punya nyali mengusung kader yang belum teruji.

"Padahal kalau mau uji nyali, PDIP dapat mengusung Puti Guntur Soekarno Putra, trah Soekarno, ada juga Boy Sadikin, Djarot Saiful Hidayat, atau Maruarar Sirait untuk diadu dengan Ahok," kata Andy.

Melihat dinamikan tersebut, Labor Institute Indonesia menyarankan agar elit PDIP tidak "merayu" Megawati untuk memboyong kader-kader PDIP yang sudah teruji di daerah seperti Risma dan Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng) maju di Jakarta.

Andy juga menambahkan, fenomena hasil survei dari beberapa lembaga yang hasilnya menempatkan Ahok sebagai pemenang harus dicermati oleh PDIP bahwa suara rakyat Jakarta yang majemuk menginginkan pemimpin yang tegas, trengginas dan merakyat.

"DPP PDIP jangan malu-malu memanggil Ahok guna membuat kontrak politik untuk menjalankan pemerintahan berdasarkan platform PDIP. Bila perlu PDIP melakukan survei internal agar fair nama Ahok dapat dimasukkan sebagai kandidat petahanan," tukasnya. (rus/dil/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News