Nakal! Eks Ketua Timses Trump Kembali Seranjang dengan Rusia
Mendengar kabar tersebut, jaksa pemerintah langsung berang.
”Bahkan, jika opini tentang Manafort tersebut akurat, berimbang, dan fair sekali pun, itu tetap tidak boleh dipublikasikan. Jika itu dicetak di media, pengirimnya telah melanggar perintah pengadilan. Dalam hal ini, Manafort-lah yang melakukan pelanggaran,” terang jubir kantor jaksa pemerintah sebagaimana dilansir Reuters.
Sebab, opini tersebut sengaja ditulis sebagai pembelaan terhadap Manafort. ”Opini itu ditulis dengan tujuan memengaruhi publik. Ini melanggar hukum,” lanjut sang jubir.
Hari itu juga, kantor jaksa pemerintah mengirimkan surat kepada tim pengacara Manafort. Surat tersebut berisi perintah bagi tim pengacara untuk memastikan opini itu tidak dipublikasikan.
Robert Mueller, jaksa khusus yang memimpin investigasi FBI terhadap skandal AS-Rusia, sebenarnya menganggap Manafort kooperatif. Sebab, pada 30 Oktober lalu, dia memilih menyerahkan diri sebelum diumumkan sebagai terdakwa.
Ketika itu, FBI tidak menahan Manafort. Kedua pihak menyepakati perjanjian sementara. Di sana tertulis, Manafort sanggup membayar USD 10 juta (sekitar Rp 135,15 miliar) jika kabur.
Namun, berdasar temuan baru, Manafort berusaha menghapus jejak serta menyelamatkan reputasinya lewat opini publik telah membuat Mueller dan timnya kecewa.
Karena itu, FBI langsung membatalkan perjanjian sementara tersebut. Tidak hanya itu, FBI juga meningkatkan pengawasan terhadap Manafort. Rencananya, mereka melacak gerak-gerik politikus Partai Republik tersebut lewat GPS. (hep/c16/any)