Nakhoda KMP Marina Ditemukan, Data Korban Sempat Acak-acakan
jpnn.com - LASUSUA - Pencarian korban kapal karam KMP Marina 2B yang karam kurang lebih 8 mil dari daratan Kolaka Utara (Kolut), memasuki hari kelima.
Selasa (22/12) kemarin, seorang korban kembali ditemukan yakni nakhoda kapal, Asdar, warga Cilalang, Luwu. Dia ditemukan di perairan Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal ini dibenarkan Kepala Basarnas Kendari, Sulawesi Tenggara, Amiruddin saat ditemui Kendari Pos di poskonya yang stand by di BLUD Djafar Harun. Asdar ditemukan oleh nelayan, terapung di laut dengan alat pelampungnya. Dia sudah dilarikan ke RS Siwa untuk mendapatkan penanganan medis.
Sementara itu, pihak pemilik fiber yang dalam hal ini PT. Belibis Putra juga baru melaporkan ke Basarnas Kendari akan adanya dua tambahan lagi korban hilang yakni pelayan kapal tersebut.
"Ya, baru disampaikan tadi pagi, ada dua pelayan kapal yang belum dilaporkan sebelumnya hingga tidak terdata. Jadi diralat bahwa dari 116 sebelumnya itu sebenarnya 118. Karena satu korban kembali ditemukan tadi pagi (kemarin) maka total yang belum ditemukan 73," kata Kabasarnas Kendari, Amiruddin.
Namun dua tambahan pelayan tersebut semakin mengacak-acak daftar korban yang sebelumnya telah terbeber beberapa penumpang dengan jumlah yang berbeda-beda. Pasalnya kata dia, para penumpang setelah pendataan banyak yang memiliki daftar nama ganda mengingat pengambilan loket rupanya tidak hanya di lokasi khusus yang telah ditunjukkan sebelum naik ke kapal tetapi juga bisa dilakukan pengtambilan di atas fiber.
"Jadi sebagian ada yang ambil tiket di loket dan ada yang di kapal jadi nama yang dicatat juga ada yang double. Tapi 188 ini sudah fiks," ujarnya.
Hingga saat ini upaya penyelamatan masih terus berlangsung dengan fokus mencari korban. Sedangkan menyangkut bangkai kapal saat ini diperkirakan sudah tenggelam ke dasar laut yang diperkirakan sedalam 300 meter dari permukaan. "Bangkai kapal saat ini sudah tidak ada. Yang jelas kordinat tenggelamnya diketahui untuk saat ini 12 mil dari pelabuhan Siwa. Itu diurus belakangan," tandasnya. (rus/adk/jpnn)