Negosiasi Nuklir Iran Mandek
Janji Bertemu Kembali pada 20 Novemberjpnn.com - JENEWA - Negosiasi untuk mencari solusi atas program pengembangan nuklir Iran belum mencapai kata sepakat. Namun Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, kesepakatan itu hanya tinggal menunggu waktu. Semua pihak setuju untuk bertemu kembali pada 20 November mendatang.
"Sangat penting untuk menjaga momentum positif ini," ujar Hague kepada BBC. "Sebuah kesepakatan sudah terjadi dan saya yakin semuanya bisa diselesaikan," imbuhnya.
Iran dan negara berpengaruh dunia gagal mencapai kesepakatan setelah melewati pembicaraan marathon di Jenewa. Namun harapan masih ada karena pertemuan berikutnya di Swiss telah disepakati sepuluh hari ke depan.
"Tentang pertanyaan apa yang akan terjadi beberapa pekan ke depan, saya katakan, akan ada peluang besar (tercapainya kesepakatan). Tapi saya akui, ini adalah negosiasi sulit," tendasnya.
Kesepakatan apa pun yang mungkin berujung pada pengenduran sanksi kepada Iran, telah mendapat tantangan keras dari Israel. "Ini menyangkut kepentingan seluruh dunia, termasuk Israel, untuk mencapai kesepakatan diplomatik menyangkut isu ini. Sebaliknya, akan menjadi ancaman bagi seluruh dunia jika pelucutan senjata nuklir tidak terlaksana dan malah tercipta konflik lainnya di masa depan," lanjutnya.
Pernyataan serupa diungkapkan delegasi Iran. Mereka menyatakan, perkembangan positif terjadi dalam negosiasi tersebut. Namun Teheran tetap menegaskan, pihaknya tidak bisa dipaksa menghentikan pengayaan uranium sebagai ganti pencabutan sejumlah sanksi oleh negara-negara Barat.
Teheran tetap bersikukuh bahwa pengayaan uranium adalah hak semua negara sepanjang dilakukan untuk tujuan damai. Proses pengayaan uranium tersebut dikhawatirkan pihak Barat akan dimanfaatkan Iran untuk membuat senjata nuklir.
Hassan Rouhani dan sejumlah delegasi dalam perundingan tersebut juga berusaha meyakinkan kelompok garis keras di Iran bahwa negosiasi tersebut tidak akan menghasilkan konsesi yang merendahkan harga diri bangsa. (afp/ap/cak/tia)