Nembak Oke, Ngajari Nembak Mau
Libatkan Anak sebelum PromosiSenin, 25 Oktober 2010 – 16:26 WIB
Saat kuliah di UNS, Sri memiliki "geng" beranggota tiga cewek. Geng itu terdiri atas tiga mahasiswa sekelas yang bernama depan Sri. Dua Sri lain menjadi guru dan kepala sekolah. Hanya Sri Parmini yang menyempal dari jalur sesama anggota geng. "Sekarang masih sering kontak-kontakan. Sri Warsiti jadi kepala sekolah, Sri Hartini jadi guru," ujar dia lantas tersenyum.
Selain itu, Sri Parmini harus memutar otak tiap kali dipindahtugaskan dan dipromosikan. Sebelum menjabat staf ahli tingkat II kawasan Eropa dan AS, dia bolak-balik dipindahtugaskan. Beberapa tahun setelah lulus dari Pusdik Kowad, dia menjadi guru militer. Kemudian, dia menjabat Kaur di Dinas Pengamanan Sandi Angkatan Darat (Dispamsanad). Pada 1996"1998, dia menjabat wakil kepala ajudan jenderal (Waka Ajen) Kodam Jaya.
Pada 2000-2004, dia kembali lagi ke Pusdik Kowad. Kali ini ibu Ratih Pujiati, 25, dan Arif Widiatmoko, 20, itu menjadi komandan Pusdik Kowad sebelum akhirnya ditarik ke Mabes TNI pada 2005. Karena prestasinya, Februari lalu dia diganjar pangkat bintang satu (brigadir jenderal) oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta.