Israel Yakini Beberapa Negara Segera Ikuti Jejak AS
jpnn.com, YERUSALEM - Kekalahan telak dalam voting di Mejelis Umum PBB beberapa hari lalu tak membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kehilangan kepercayaan dirinya. Dia masih dengan santainya mengampanyekan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Netanyahu mengatakan bahwa ada beberapa negara yang mempertimbangkan untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem seperti yang dilakukan Amerika Serikat.
Netanyahu menyebutkan, keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem dapat membuka jalan bagi negara lain untuk mengikutinya.
”Kami sekarang berbicara dengan beberapa negara yang serius mempertimbangkan untuk mengatakan hal yang persis sama seperti Amerika Serikat. Mereka juga akan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem,” katanya.
Netanyahu memang tidak menyebutkan negara mana yang berniat memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem. Namun, sangat mungkin apa yang dikatakannya itu bukan sekadar geretak sambal belaka.
Pasalnya, saat voting di Majelis Umum PBB, ada tujuh negara lain yang menolak Resolusi Yerusalem bersama AS dan Israel. Ketujuh negara itu adalah Guatemala, Honduras, Kepulauan Marshall, Micronesia, Palau, Nauru dan Togo. Selain itu, masih ada 21 negara yang tidak memberikan suara sama sekali.
Atas keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Netanyahu menegaskan kalau itu adalah sebuah pengakuan atas kebenaran historis.
”Yerusalem telah menjadi ibu kota (bangsa) Israel selama 3.000 tahun sejak zaman Raja Daud. Sudah menjadi ibu kota (negara) Israel selama 70 tahun. Dan sudah saatnya Amerika Serikat mengatakan itu. Saya pikir itu akan diikuti oleh negara lain,” sambungnya. (tia/JPC)