Ngaku Panitia Acara Fashion, Gondol Barang Berharga Puluhan Pelajar
jpnn.com - BANYUWANGI - Modus baru kasus penipuan terjadi di Banyuwangi. Puluhan pelajar menjadi korban penipuan masal acara fashion abal-abal. Sejumlah barang milik para pelajar itu diembat seorang pria yang mengaku sebagai panitia sebuah acara fashion yang belakangan diketahui palsu tersebut. Bukan hanya itu, pelaku juga menggondol satu unit sepeda motor milik salah seorang pelajar.
Korban penipuan adalah puluhan siswa-siswi SMAN 1 Giri, SMK Gajah Mada, dan SMK Pradana. Didampingi orang tua masing-masing, para pelajar yang menjadi korban penipuan tersebut beramai-ramai melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Dalam kondisi wajah masih penuh riasan, para korban fashion abal-abal itu melapor ke Mapolsek Giri pada Jumat malam (6/3).
Berdasar informasi, Kamis siang (5/3) pelaku awalnya sendirian berkeliling mendatangi sekolah untuk mencari peserta acara fashion pada 14 Maret 2015. Setelah semua peserta terkumpul, para siswa tersebut selanjutnya disuruh mengisi sebuah formulir data diri masing-masing.
Setelah formulir terisi, pria yang mengaku bernama Iwan itu memberikan penjelasan kepada seluruh peserta tentang sesi pemotretan. Pelaku menyatakan, sesi pemotretan berlangsung di Hotel Santika pada Jumat sore (6/3).
Sebelum pemotretan, seluruh peserta dirias bersama-sama di sebuah salon rias pengantin di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Mereka juga memilih kostum yang akan dipakai untuk acara pemotretan.
Selanjutnya, pelaku memerintahkan agar seluruh peserta pergi ke Hotel Santika untuk sesi pemotretan. Mereka diantar dengan mobil sewaan menuju hotel. Sebelum berangkat ke hotel, para peserta disuruh meninggalkan semua barang berharga seperti dompet dan telepon seluler (ponsel) untuk ditampung di suatu tempat.
Karena tidak menaruh curiga, para pelajar menuruti permintaan Iwan. Setelah melepaskan dan meninggalkan barang-barang, mereka berangkat menuju hotel.
Kecurigaan muncul saat para peserta tiba di Hotel Santika, Banyuwangi. Sebab, di hotel tersebut tidak ada agenda acara apa-apa. Para karyawan hotel bingung dengan kedatangan para pelajar yang telah dirias dan memakai kostum itu.
Karena merasa ada yang tidak beres, para peserta lantas kembali ke tempat rias pengantin. Mereka bermaksud mengonfirmasi kepada Iwan. Ternyata, Iwan sudah tidak ada. Barang-barang berharga yang dititipkan kepada pelaku juga sudah raib.
Bukan hanya dompet dan ponsel, pelaku juga menggondol sebuah motor milik seorang pelajar. Motor Yamaha Mio merah nopol P 5518 ZO itu diembat pelaku. ''Alasannya, sepeda motor saya mau dipinggirkan sama dia (pelaku),'' ujar Dewi Ristiana, 17, siswi kelas X SMK Gajah Mada, Banyuwangi.
Vila Kutronanda, 15, siswi kelas X SMK Pradana, juga kehilangan dompet dan sebuah ponsel. Awalnya, dia tidak curiga dengan acara fashion itu. Sebab, pihak sekolah juga mengetahui acara tersebut.
''Kata dia, waktu acara di Hotel Santika, barang-barang berharga tidak boleh dibawa. Akhirnya, ya saya titipkan. Dia menjanjikan para peserta diberi uang Rp 150 ribu kalau mengikuti acara itu,'' ujar warga Lingkungan Tanjung, Klatak, Kecamatan Kalipuro, itu dengan penuh penyesalan.
Sementara itu, Kapolsek Giri Iptu Mudjiono menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Pihaknya juga masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dan mendata korban. ''Masih dilakukan penyelidikan karena para korban masih baru melapor. Akan kita kumpulkan keterangan dan bukti-bukti dulu,'' ujarnya. (tfs/bay/dwi)