Ngebet jadi CPNS Ditipu Dukun, Rp 150 Juta Amblas
jpnn.com - MUARA ENIM - Berbagai cara dilakukan orang agar bisa menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Bahkan ada yang percaya dengan dukun, dengan memberikan uang sampai ratusan juta rupiah. Itulah dialami Idil Fitrah (24), warga Jalan Mayor Ruslan, Kelurahan Air Lintang, Muara Enim, Sumsel.
Pegawai honor salah satu instansi di Pemkab OKI yang mengikuti tes CPNS Pemkab OKI formasi tahun 2013 lalu itu, harus rela kehilangan uang tunai Rp 150 juta, setelah ditipu seorang dukun berinisial Wel (44), warga Muara Bungo, Jambi.
Dukun ini mengaku bisa meluluskan menjadi CPNS, namun setelah pengumuman, ternyata korban tidak lulus menjadi CPNS.
Atas kejadian itu, korban mengadukan oknum dukun tersebut ke Polres Muara Enim, dengan nomor pengaduan LP/B-28/I/2014/SUMSEL/RES MA Enim, kemarin. Dalam laporannya korban mengatakan, pada tanggal 14 Desember 2013 lalu, sekitar pukul 10.00 WIB, orang tuanya ditelepon keluarganya bernama Yuli, menanyakan apakah ada keluarga yang ikut tes CPNS.
Lalu orang tuanya mengatakan ada. Lalu Yuli memberikan nomor Hp dukun Wel kepada orang tua korban. Lalu dukun tersebut menelepon Hp orang tua korban. Dalam pembicaraan itu sang dukun minta ditransfer uang tunai Rp 150 juta, untuk mengurus korban di Jakarta, agar lulus menjadi CPNS.
Tanpa pikir panjang, orang tua korban mengirimkan uang itu dua tahap melalui transfer bank. Pembayaran pertama dilakukan sebesar Rp 75 juta. Selang beberapa lama kemudian, orang tua korban kembali mentransferkan uang Rp 75 juta kepada sang dukun, melalui rekeniing BCA.
Setelah uang ditransfer, ternyata saat pengumuman nama korban tidak lulus. Ayah korban berkali-kali menghubungi nomor Hp sang dukun, tetapi selalu tidak diangkat. Pada satu hari, sang dukun mengangkat Hp, namun mengaku lagi sibuk.
Kapolres Muara Enim AKBP M Aris, melalui Kasat Reskrim AKP Eryadi Yuswanto SH MHum, dikonfirmasi Selasa (21/1), membenarkan laporan tersebut. “Korban merupakan pegawai honor di Pemkab OKI, dan juga mengikuti tes CPNS di Pemkab OKI. Namun dia warga Muara Enim, maka pengaduannya disampaikannya ke Polres Muara Enim,” jelas Kasat Reskrim. (luk/adi)