Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ngeri! Kolonel Marinir TNI Diusir dari Kampus

Kamis, 07 April 2016 – 06:02 WIB
Ngeri! Kolonel Marinir TNI Diusir dari Kampus - JPNN.COM
Direktur Personel (Dirpers) Akademi Angkatan Laut Kolonel Marinir Sihar Manullang yang diusir mahasiswa keluar dari kampus. Foto: dok. Pojokpitu.com

jpnn.com - BANYUWANGI—Kawasan Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Jawa Timur diwarnai kericuhan Rabu kemarin. Puluhan mahasiswa kampus itu menyerbu ruang serba guna, yang ada di Jalan Adi Sucipto.

Mereka membubarkan pertemuan antara para dosen dengan Rektor Untag, Sihar Sumanullang, yang diduga ilegal pengangkatannya. Sejumlah mahasiswa langsung mengamuk saat para dosen menolak untuk keluar dari ruangan pertemuan tersebut. Beberapa kursi dan meja yang ada di ruangan tersebut langsung dilempar-lempar ke berbagai arah.

Situasi makin memanas, saat salah satu dosen menolak ditarik keluar ruangan dan melawan. Aksi pengeroyokan pun tidak terhindarkan lagi. Bahkan dosen yang diketahui bernama Miskawi itu nyaris dilempar keluar jendela ruangan yang ada di lantai 2 tersebut. Aksi kejar-kejaran pun juga sempat terjadi saat dosen FKIP itu berusaha kabur. Beruntung sang dosen akhirnya berhasil lolos, setelah sebelumnya dikeroyok

Sihar, Rektor Untag yang diduga ilegal itu pun diusir dari kampus merah putih tersebut Pria berpangkat kolonel yang diketahui dosen Akademi Angkatan Laut, diminta untuk meninggalkan kampus Untag . Ia juga tidak diperkenankan kembali lagi. Bahkan Sihar digiring mahasiswa masuk ke dalam mobil. Fiska Yulianto, salah satu mahasiswa yang wajahnya terluka, mengaku dicakar   dosen Miskawi, saat diminta untuk keluar dari ruangan serba guna. 

“Saya dicakar waktu minta menghentikan pertemuan itu,” ujar Fiska.

Mahasiswa mengaku terpaksa membubarkan pertemuan ilegal itu lantaran khawatir akan nasib kelulusannya apabila konflik Yayasan Perpenas, tempat kampus Untag bernaung, masih berkepanjangan.

Dua buah spanduk penolakan Rektor yang diangkat dari kubu Yayasan Perpenas yang diketuai Waridjan, terpasang tepat di halaman kampus.(end/pojokpitu/flo/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA