Nilai Tertinggi TKD se-Sultra tak Lulus CPNS
jpnn.com - JAKARTA--Pantas saja 115 pelamar CPNS Kabupaten Konawe Selatan meradang. Dari hasil tes kompetensi dasar (TKD) melalui computer assisted test (CAT), mereka memenuhi passing grade dan masuk formasi. Namun, setelah dilakukan tes kompetensi bidang (TKB), para pelamar ini malah dinyatakan tidak lulus.
Ironisnya yang dinyatakan tidak lulus CPNS adalah pelamar dengan nilai TKD tinggi dan masuk dalam formasi CPNS. Insaf al Dian Rihani misalnya. Saat TKD dia memperoleh nilai 418 dan rangking satu untuk jabatan guru matematika. Namun setelah diuji TKB, dia digeser oleh Rahmat yang nilainya 298 dan rangking 55.
"Waktu diuji TKB saya hanya ditanya apakah nanti menikah di Konkep. Saya bilang Insya Allah kalau ada jodoh di sini. Saya juga ditanya orang tua asli mana, apakah punya orang dalam di Konkep," kata Insaf di Kantor KemenPAN-RB, Senin (11/5).
Dia mengaku heran, TKB tidak menguji kemampuan bidang tetapi pada pertanyaan pribadi. Pengakuan serupa diungkapkan Kartini. Guru sertifikasi Pendidikan Agam Islam ini sudah mengabdi sebagai honorer sejak Januari 2005. Saat tes dia pun lulus TKS di rangking atas dan masuk formasi.
"Namun saat TKB, saya ditanya apa ada amplop. Saya juga tidak ditanya tentang kemampuan mengajar. Dengan pengalaman sebagai honorer saya yakin pasti lolos TKB, tapi nyatanya malah tidak lolos," keluhnya sambil terisak.
Demikian juga Alu Diman. Hasil TKD Alu tertinggi dan menduduki rangking satu untuk formasi pekerja sosial. Namun, ketika TKB dilakukan namanya digeser oleh pelamar di rangking bawah.
"Kalau digeser hanya satu atau dua rangking di bawah saya, tidak masalah. Ini yang rangking di atas 20 yang geser, kan aneh. Makanya kami trauma jika ada TKB lagi karena pasti tidak diloloskan," ucapnya. (esy/jpnn)