NTT Siap Ekspor Bawang Organik ke Timor Leste
jpnn.com, KUPANG - Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur Ani Andayani mengatakan pihaknya saat ini sedang berupaya menggenjot produksi bawang merah di Nusa Tenggara Timur (NTT) guna kebutuhan ekspor ke Timor Leste. Penanaman antara dilakukan dengan pendampingan teknologi dan inovasi.
Hasilnya terbukti cukup memuaskan. Sebagian daerah yang menjadi lokasi penanaman bawang merah telah melakukan panen. Misalnya di Malaka, tepatnya di Desa Fafoe dan Desa Kabuna, Kakuluk Mesak, Belu, telah dilakukan panen raya pada Kamis (7/9) kemarin.
“Bawang merah di Malaka berkualitas sangat baik dan layak ekspor. Selain bernas, warna cerah merona serta dibudidayakan secara organik. Produksi bawang merah di Malaka dan Belu belum menggunakan pupuk anorganik,” ujar Ani dalam pesan elektronik yang diterima Jumat (8/9).
Menurut Ani, hasil panen bawang merah di Kabupaten Malaka mencapai 200 ton lebih sejak pekan pertama Agustus lalu.
Capaian tersebut memperlihatkan tanaman lain juga bisa dikembangkan di NTT. Tidak hanya jagung seperti yang selama ini dikenal karena lahannya yang kering. Terobosan bisa dilakukan lewat upaya khusus (upsus) yang dilakukan Kementan. Di antaranya lewat program Penguatan Lumbung Pangan Perbatasan Berorientasi Ekspor (PLBE).
"Bahkan, ada yang satu kawasan bertaut sampai 4.000 hektare yaitu di Lembor, Kabupaten Manggarai Barat," ucap Koordinator Program Upsus NTT itu.
Untuk diketahui, PLBE diprogramkan di Belu, Malaka, Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Bawang merah organik jenis tuk tuk menjadi salah satu komoditas yang banyak ditanam di kabupaten perbatasan mengingat banyak pula ditemukan di Pasar Taebesi Timor Leste karena diminati masyarakat setempat.
Bawang putih juga ke depan akan mungkin ditumbuhkan di NTT, untuk mendukung target swasembada bawang putih nasional di 2019.(gir/jpnn)