NU Ulang Tahun, Ini Harapan Menteri Marwan
jpnn.com - JAKARTA - Organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) hari ini (31/1) berulang tahun ke-90. Bagi tokoh muda NU yang juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar, organisasi yang didirikan KH Hasyim Asy'ari itu diharapkan semakin mengokohkan perannya dalam menguatkan ideologi tentang kecintaan pada Pancasila dan NKRI.
Marwan mengatakan, kementerian yang dipimpinnya terus berupaya mengoptimalkan program pembangunan desa dengan menggandeng pihak lain. Salah satu pihak yang jadi mitra kerja sama Kementerian DPDTT adalah NU.
Seiring hari lahir NU hari ini, Marwan mengharapkan kerja sama antara kementeriannya dengan organisasi kaum nahdliyin itu semakin sinergis dalam memajukan desa. Menurutnya, NU punya peran besar dalam menanamkan aspek ideologis tentang kecintaan pada tanah air, yang menjadi modal penting untuk pembangunan desa.
Marwan menegaskan, membangun desa tidak hanya dalam hal fisik. "Inilah sebabnya kita harus menggaungkan cinta NKRI baik secara fisik atau pun ideologi ke desa-desa. Gerakan ideologis cinta NKRI harus dimulai dari desa-desa. Saya sangat yakin ini bisa dilakukan," ujar Marwan melalui siaran pers ke JawaPos.Com, Minggu (31/1).
Menteri yang juga politikus muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, NU punya hingga usia yang sudah menginjak 90 tahun ini dikenal punya kiprah dalam menanamkan ideologi tentang kecintaan terhadap tanah air. Bahkan NU punya gagasan tentang Islam Nusantara.
Marwan menambahkan, Islam Nusantara yang diusung NU itu sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi masyarakat di desa-desa. Terlebih, katanya. NU punya jaringan hingga ke pelosok desa.
Menteri asal Pati, Jawa Tengah itu menjelaskan, mayoritas kalangan nahdliyin yang ada di desa-desa bisa diberdayakan untuk menyebarkan ideologi tentang kecintaan pada NKRI dan Pancasila. Manfaatnya tidak hanya untuk menambah kecintaan pada tanah air, tetapi juga mencegah imbas negatif serbuan globalisasi. "Jangan sampai globalisasi membuat kecintaan pada tanah air tergerus," tegasnya.(JPG/jpnn)