Oalah! Polisi Dilarang Masuk Lapas, Napi Minta TNI dan Sipir Saja
jpnn.com - BENGKULU - Kericuhan Lapas Kelas IIB Arga Makmur, Bengkulu mendapat respons cepat dari Mapolres BU. Puluhan personel langsung diturunkan standby di Lapas Kelas IIB Arga Makmur.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Andhika Vishnu SIK yang turun langsung memantau keadaan, mengatakan, puluhan personel dari Sabhara bersenjata lengkap akan standby di luar Lapas sampai kondisi benar-benar kondusif. Mengingat narapidana menolak anggota polisi untuk masuk ke dalam Lapas, sehingga penjagaan diperketat di luar Lapas.
“Narapidana tidak memperbolehkan anggota polisi masuk kedalam lapas, mereka menginginkan anggota TNI dan sipir yang menjaga di dalam. Kita terima permintaan itu, jika tidak malah semakin panjang masalahnya nanti,” jelas Kapolres.
Dari pembicaraan Kapolres dengan Kasi Admin, ia mengaku tidak tahu siapa yang memulai keributan pertama kali. Bahkan dia tidak mengetahui siapa yang pertama kali memukul, mengingat ia dikeroyok dalam keadaan panik sehingga tidak tahu berapa orang napi yang memukulnya.
“Anggota standby disini sampai benar-benar kondusif, saya tidak ingin kericuhan lebih besar dan terlambat ditangani. Jika sudah tahu siapa pemicu kerusuhan akan kita amankan dulu, untuk saat ini kami dengan lapas masih melakukan penelusuran siapa saja pelaku pemicu kerusuhan,” tegas Kapolres mengakhiri.
Kericuhan ini tak pelak memancing puluhan warga sekitar, mereka menyaksikan puluhan anggota polisi berkumpul di depan pintu masuk ke dalam Lapas. Selain petugas lapas dan TNI tidak diperbolehkan masuk, bahkan awak media hanya bisa mengambil gambar dari luar Lapas. Kasi Admin Kamtib kemudian dibawa ke rumah sakit, setelah menceritakan kronologis kejadian kepada Kapolres dan Kalapas di dalam ruangan.(167/jpnn)