Obat Diabetes Metformin Buatan Indonesia Tembus Pasar Eropa
jpnn.com, TANGERANG - PT Ferron Par Pharmaceticals bagian dari Dexa Group berhasil meraih penghargaan Primaniyarta 2019 untuk kategori Pembangunan Merek Global. Berhasilnya Ferron meraih penghargaan tersebut lantaran bisa menembus pasar Eropa yang mempunyai regulasi industri farmasi yang ketat. Ferron adalah perusahaan farmasi Indonesia yang berhasil memasarkan obat Metformin bagi penderita diabetes di Eropa seperti Inggris, dan Polandia.
Presiden Direktur PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji mengatakan, sejak 2008 hingga sekarang (2019) sudah memasarkan produk Metformin ke pasar Inggris untuk penderita penyakit diabetes. Menurutnya, obat tersebut sangat dibutuhkan karena penderita diabetes di Inggris cukup banyak.
"Metformin merupakan obat khusus penyakit diabetes di mana obat tersebut selalu dibutuhkan di Inggris karena refalansi penyakit diabetes di Inggris sekitar 5 smpai 8 persen," ungkapnya.
Di Inggris, obat asli buatan Indonesia iti sudah menduduki peringkat nomer dua atau mempunyai market share sekitar 25 persen. Tak hanya Inggris, Krestijanto berujar pada 2018 lalu pihaknya juga berhasil mengapalkan obat serupa ke pasar Belanda. Bahkan dia menyebutkan Ferron merupakan yang pertama memasarkan obat ini.
Jajaran Ferron Par Pharmaceticals Mendapatkan Penghargaan di acara Primaniyarta 2019. Foto: Istimewa
"Khusus untuk produk Metformin kami adalah yang pertama kali masuk ke pasar Belanda. Makanya kami selalu banyak negoisasi kepada Menteri Kesehatan maupun asuransi di Belanda untuk bisa masuk ke dalam asuransi di sana. Bisa dibilang semacem BPJS gitu tapi di Belanda," terangya.
Terkahir pada 2 Juli 2019 ini, lanjut Krestijanto, pihaknya sudah berhasil memasarkan ke pasar Polandia dengan produk serupa. "Jujur saja dalam 6 bulan terakhir ini perkembangan luar biasa. Meskipiun ekpor kami tidak begitu banyak tapi bagaimana juga produk lokal Indonesia bisa dikonsumsi tak hanya untuk konsumen di Indonesia saja tapi sampai Eropa juga. Jadi ketika obat buatan Indonesia di konsumsi oleh orang luar itu suatu kebanggaan tersendiri," tegasnya.
Ferron juga mempunyai rencana sampai dengan akhir tahun 2019 ini akan mengapalkan kembali produknya setidaknya sekitar 8 sampai 10 kountenier ke pasar Eropa. (mg9/jpnn)