Ogah Disalahkan, Singapura Sebut Bajak Laut Beroperasi di Perairan Indonesia
jpnn.com, SINGAPURA - Otoritas Pelabuhan dan Mari tim Singapura (MPA) meluruskan pemberitaan soal perompakan kapal kargo Korea Selatan di Selat Malaka kemarin, Senin (22/7). Menurut mereka, insiden tersebut tidak terjadi di wilayah perairan Singapura, tetapi di Indonesia.
“Kejadian perompakan tidak terjadi di perairan Singapura. Lokasi dekat Kepulauan Anambas, Riau,” bunyi pernyataan MPA seperti dilansir The Strait Times.
Sebelumnya, kapal barang CK Bluebell diberitakan dirompak dekat Singapura. Digambarkan para pembajak yang dilengkapi dengan senjata api itu, menyerang kru dan merebut kapal berbobot 44.132 ton tersebut sekitar pukul 04.25 waktu setempat. Perompak menjarah uang tunai hingga GPB 10.394 atau sekitar Rp 180 juta.
“Biasanya kapal melaju dalam kecepatan di bawah 15 knot. Tapi kapal yang digunakan para bajak laut mendekat dengan kecepatan di atas 20 knot. Setelah itu, tujuh pelaku yang memegang senjata naik kapal dan menyerang para kru selama sekitar 30 menit,” terang pejabat Kementerian Kelautan Korsel.
“Para perompak bersenjata menghabiskan hingga 30 menit di atas kapal yang menuju ke Brasil,” KBS World Radio melaporkan. Kapal kargo, yang menuju kota Incheon dari Brasil, melanjutkan rute yang dijadwalkan setelah serangan tersebut.
BACA JUGA: Gawat, Bajak Laut Kembali Beraksi di Selat Malaka
Jalur air yang mengarah ke Selat Malaka, perbatasan Malaysia, sudah rawan pembajakan selama bertahun-tahun. Baru-baru ini, patroli gabungan oleh Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura memperpanjang peningkatan keamanan pada kapal-kapal yang melintas. Langkah-langkah itu memicu penurunan tajam angka pembajakan. (DAY/rmco)